Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah tengah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Hari ini, Senin (8/9/2025).
Melansir dari Refinitiv, per pukul 13.55 WIB nilai tukar rupiah terapresiasi 0,61% atau berada di posisi Rp16.315/US$, hal ini sekaligus melanjutkan penguatan sejak pembukaan perdagangan pagi tadi, dimana rupiah dibuka menguat 0,27% di level Rp16.370/US$.
Penguatan rupiah terjadi seiring pelemahan dolar AS setelah rilis data ketenagakerjaan yang mengecewakan. Non-farm payrolls (NFP) AS pada Agustus hanya bertambah 22.000, jauh di bawah ekspektasi konsensus yang memproyeksikan pertambahan 75.000 tenaga kerja.
Saat ini, pelaku pasar menilai ada 12% peluang The Fed memangkas 50 bps pada pertemuan FOMC 16-17 September, naik signifikan dari sebelumnya mendekati nol. Selain itu, probabilitas pemangkasan tambahan 25 bps pada Oktober mencapai 87%. Secara total, The Fed diperkirakan memangkas suku bunga 74 bps hingga akhir 2025, sehingga Fed Funds Rate turun ke kisaran 3,64% dari posisi saat ini 4,38%.
Prospek pelonggaran agresif The Fed melemahkan dolar AS secara global, sekaligus meningkatkan daya tarik aset di pasar berkembang, termasuk Indonesia. Kondisi inilah yang menjadi katalis positif bagi rupiah.
Di sisi domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa akhir Agustus 2025 sebesar US$150,7 miliar, turun dari US$152,0 miliar pada bulan sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Meski turun, posisi cadangan devisa tersebut masih sangat kuat karena setara dengan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor plus pembayaran utang pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
BI menegaskan cadangan devisa yang memadai tetap mendukung ketahanan eksternal, sejalan dengan prospek ekspor yang terjaga, surplus transaksi modal dan finansial, serta persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik. Faktor-faktor ini turut memperkuat stabilitas rupiah di tengah gejolak global.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Menguat Tajam, Nilai Tukar Dolar AS Turun Jadi Rp16.385