Jakarta, CNBC Indonesia - Dominasi China di bidang teknologi global makin menguat. Laporan terbaru Critical Technology Tracker milik Australian Strategic Policy Institute (ASPI) menunjukkan Negeri Tirai Bambu kini memimpin hampir seluruh teknologi kritis dunia, meninggalkan Amerika Serikat jauh di belakang.
Berdasarkan laporan yang dikutip jurnal Nature, China saat ini unggul di 66 dari 74 teknologi utama dalam periode 2020-2024.
Capaian ini mencakup sektor-sektor yang beririsan langsung dengan kekuatan nasional, mulai dari energi nuklir, biologi sintetis, hingga teknologi satelit kecil.
Padahal, dua dekade lalu kondisinya berbanding terbalik. Pada awal 2000-an, Amerika Serikat masih mendominasi mayoritas teknologi kritis, sementara China hanya unggul di sekitar 5% bidang yang dipantau.
Kini, China menjadi pemimpin dunia dengan hampir 90% teknologi kritis yang secara signifikan meningkatkan, atau menimbulkan risiko terhadap, kepentingan nasional suatu negara, demikian dikutip dari NewsMax, Senin (15/12/2025).
ASPI menilai lonjakan China terjadi dalam waktu yang relatif singkat, seiring dengan ekspansi besar-besaran riset dan pengembangan.
Pemeringkatan tersebut tidak mengukur kekuatan industri secara keseluruhan, melainkan kualitas riset berpengaruh tinggi dengan melihat 10% makalah ilmiah paling banyak dikutip di tiap kategori teknologi.
Hasilnya, keunggulan China tidak hanya luas, tetapi juga semakin terkonsentrasi. ASPI mencatat risiko monopoli teknologi yang tinggi pada sejumlah bidang baru, termasuk komputasi awan dan edge, visi komputer, kecerdasan buatan generatif, serta teknologi integrasi jaringan listrik.
Konsentrasi ini menandakan keahlian dan kapabilitas utama semakin terpusat di institusi-institusi China.
Sementara itu, Amerika Serikat hanya memimpin di delapan teknologi, di antaranya komputasi kuantum dan geoengineering. Ketertinggalan ini memicu kekhawatiran di kalangan elite keamanan nasional AS.
Awal tahun ini, mantan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel bersama sejumlah mantan pejabat keamanan nasional memperingatkan Kongres bahwa China telah melampaui AS di banyak bidang teknologi strategis. Mereka mendesak pemerintah meningkatkan pendanaan riset ilmiah federal agar Washington tidak semakin tertinggal.
"China melakukan investasi strategis besar dalam riset dasar dan terapan, dan memposisikan diri untuk unggul di bidang-bidang kritis yang dapat menentukan hasil konflik di masa depan," tulis mereka. "Ini adalah perlombaan yang tidak boleh kita kalah," sambungnya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]






























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319082/original/060228700_1755504247-pspr.jpg)


:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339916/original/010495200_1757135510-20250904AA_Timnas_Indonessia_Vs_China_Taipei-108.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339674/original/047240900_1757081733-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-08.JPG)








:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310777/original/099498800_1754792417-527569707_18517708213000398_2665174359766286643_n.jpg)



