Direstui Trump, China Langsung Borong Chip AS Bernilai Rp 238 Triliun

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Konflik geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China selama ini kerap berpusat pada pemblokiran akses chip AI canggih. Sejak pemerintahan Joe Biden hingga Donald Trump, AS berkali-kali mengeluarkan kebijakan pembatasa ekspor chip AI dan alat pembuat chip canggih ke China.

Bahkan, pembatasan tersebut juga digaungkan untuk negara-negara sekutu AS seperti Jepang dan Belanda. AS khawatir China akan memanfaatkan AI untuk memperkuat militernya.

Namun, semuanya berubah menjelang akhir 2025. Trump akhirnya menyerah dan mengizinkan penjualan chip H200 buatan Nvidia ke China, dengan syarat pungutan hasil penjualan sebesar 25% untuk pemerintah AS.

Chip H200 merupakan prosesor tercanggih kedua buatan Nvidia yang beredar di pasaran saat ini. Sepertinya Trump mulai sadar kebijakan pembatasan ekspor chip malah membuat China makin perkasa.

Sejak pertama kali pemblokiran digencarkan pada 2023, Presiden China Xi Jinping bergegas mengambil langkah untuk mengupayakan kemandirian China dalam pengembangan teknologi, termasuk memproduksi chip AI.

Hal ini turut membuat Nvidia khawatir dan berulang kali menyebut China hanya sedikit tertinggal dibandingkan AS. Jika pemblokiran terus dilakukan, tak menutup kemungkinan China akan mendominasi dunia dan AS tak mendapat apa-apa karena tak bisa menjual chip ke sana.

Sebelum keputusan Trump untuk membuka akses chip ke China, pemerintah China sudah meminta para perusahaan teknologi untuk menggunakan chip lokal dan berhenti bergantung ke teknologi AS.


Setelah Trump mengizinkan penjualan chip H200, pemerintah China juga belum secara tegas menyambutnya. Namun, sepertinya para raksasa teknologi China sudah tak sabar untuk menggunakan chip AS secara legal.

Terbaru, South China Morning Post (SCMP) melaporkan ByteDance asal China berencana mengeluarkan uang sebesar 100 miliar yuan (Rp238 triliun) untuk mengamankan chip AI dari Nvidia pada 2026 mendatang.

Nilai tersebut naik dari kisaran 85 miliar yuan yang dibelanjakan ByteDance untuk membeli chip Nvidia pada 2025, dikutip dari SCMP, Rabu (31/12/2025).

Anggaran jumbo yang disiapkan ByteDance untuk pembelian chip di 2026 masih bisa berubah. Namun, rencana ini memperlihatkan ambisi China untuk AI pada 2026 mendatang.

Sebagai informasi, ByteDance yang memiliki kapitalisasi pasar privat senilai US$500 miliar, telah membangun unit desain chip sendiri yang memperkerjakan sekitar 1.000 karyawan, menurut salah satu sumber.

Unit chip internal ByteDance dilaporkan sudah membuat peningkatan besar, bahkan memproduksi chip yang menyamai kinerja chip H20 buatan Nvidia, dengan harga lebih murah. Chip H20 merupakan prosesor yang dirancang khusus untuk pasar China dan memiliki kinerja rendah, tak secanggih H200.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |