Harta Karun Emas Kerajaan Rp6 M Gak Sengaja Ditemukan di Cigombong

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah hiruk-pikuk perjuangan mempertahankan kemerdekaan, kawasan Cigombong, Jawa Barat, ternyata menyimpan kisah sejarah yang jarang diketahui publik. Pada tahun 1946, tak lama setelah Jepang menyerah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama warga setempat melakukan pencarian senjata di bekas markas pasukan Jepang untuk menghadapi Belanda.

Namun, pencarian itu justru berujung pada penemuan tak terduga. Alih-alih menemukan senjata, mereka mendapati harta karun berupa kilograman emas kerajaan senilai sekitar Rp6 miliar serta sejumlah berlian berkilau. Temuan ini bukan hanya mengejutkan para pencarinya, tetapi juga menjadi awal dari legenda harta karun yang memperkaya narasi sejarah Indonesia.

Perlu diketahui, daerah Cigombong, Sukabumi-Bogor sebelum tahun 1946 merupakan kawasan yang dijadikan tentara Jepang untuk sebuah markas. Kemudian, setelah pertengahan 1946, tentara Jepang yang sudah kalah akhirnya pergi dari Cigombong. Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengamankan tempat itu dengan bantuan penduduk.

Bersama penduduk lokal sekitar Cigombong, TNI menggali-gali lahan di sekitar bekas lokasi tentara Jepang, berharap mendapatkan senjata untuk melawan tentara Belanda,

"..Sersan Mayor Sidik bersama beberapa anggota polisi tentara dan rakyat menemukan sebuah guci besar. Setelah guci itu dibuka, mereka menemukan kaus kaki yang berisikan barang keras. Kaos kaki itu mereka buka satu persatu. Mereka kaget melihat isinya emas permata dan berlian yang sudah dicongkel-congkel gemerlapan," kata haji Priyatna Abdurrasyid: Dari Cilampeni ke New York (2001:102).

Nilai emas itu, menurut majalah Ekspres (29/09/1972), hampir mencapai Rp 6 miliar. Detailnya, harta karun itu berupa 7 kg emas dan 4 kg berlian, yang berasal dari Perkebunan Pondok Gede, Bogor.

Berdasarkan laporan dari tim yang menyerahkan harta karun itu ke Yogyakarta, harta karun itu lalu diserahkan kepada Bank Negara Indonesia (BNI-46) di Yogyakarta. Direktur BNI-46 kala itu adalah Raden Mas Margono Djojohadikusumo, kakek dari Menteri Pertahanan RI saat ini.

Tidak hanya itu, penemuan harta karun emas terjadi juga di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten Jawa Tengah. Di mana tanpa sengaja warga penggali tanah uruk menemukan guci berisi emas dan perak pada Oktober 1990 silam.

Guci itu ternyata berisi perhiasan berbagai bentuk, mulai dari gelang, cincin. Berbagai perhiasan emas dan perak yang disimpan di dalam empat guci itu disebut sebagai temuan maha karya dan terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

Benda-benda bersejarah itu ditemukan enam orang warga di kedalaman 3 meter tanah berpasir yang digali untuk tanah uruk.

"Yang menemukan 6 orang. Saat mencangkul ada yang kena guci di kedalaman tanah sekitar 3 meter yang berpasir," kata Widodo, salah satu warga yang menemukan dikutip dari detikcom.

Sanggahan:

Naskah ini merupakan bagian dari CNBC Insight, rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu. Lewat kisah seperti ini, CNBC Insight juga menghadirkan nilai-nilai kehidupan dari masa lampau yang masih bisa dijadikan pelajaran di hari ini.


(pgr/pgr)

Next Article Rezeki Nomplok! Orang Ini Tak Sengaja Dapat Kiloan Emas di Kuburan

Read Entire Article
| | | |