FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
19 July 2025 11:15

Saat fajar menyingsing di New Delhi, India, Ramu Gupta (67) memulai harinya dengan menyandang tas biru dan berjalan menuju Sungai Yamuna. Ia adalah salah satu dari ratusan gotakhor — penyelam sungai untuk berburu koin, logam bekas, botol, dan barang rongsokan lainnya di perairan suci yang juga dikenal karena tingkat pencemarannya yang tinggi. (REUTERS/Bhawika Chhabra)

Setiap hari, para menyelam di Sungai Yamuna pada pagi dan sore, lalu bekerja sebagai petugas kebersihan toilet di siang hari. Dari hasil menyelam, ia mengantongi sekitar 5.000 rupee India per bulan (sekitar Rp976 ribu), yang ia tabung demi masa depan kedua cucunya. “Saya sudah melakukan ini tujuh hari seminggu selama 35 tahun,” ujarnya. Ia mengaku tak takut pada bahaya karena yakin dilindungi oleh "Mata Rani", dewi ibu dalam kepercayaan Hindu. (REUTERS/Bhawika Chhabra)

Sungai Yamuna, yang mengalir dari pegunungan Himalaya, dianggap sebagai sungai suci oleh umat Hindu. Peziarah melemparkan koin, bunga, dan persembahan lainnya ke sungai sebagai bentuk penghormatan kepada “dewi sungai”. Bahkan jenazah dan benda berharga seperti perhiasan kadang turut dihanyutkan bersama abu orang yang telah meninggal. (REUTERS/Bhawika Chhabra)

Bagi para penyelam seperti Arvind Kumar (29), pekerjaan ini adalah sumber penghidupan utama, meskipun tidak stabil. Dalam sehari, ia bisa mendapatkan hingga 600 rupee — jumlah yang masih di bawah upah minimum harian pemerintah untuk pekerja tidak terampil. Di antara barang-barang rongsokan, kadang-kadang mereka menemukan emas, dan dalam kasus langka, bahkan cincin atau kalung. (REUTERS/Bhawika Chhabra)

Namun pekerjaan ini tak lepas dari risiko. Selain menyelam di air yang tercemar, para gotakhor juga kerap menemukan jenazah. Polisi pun kadang meminta bantuan mereka untuk evakuasi korban. “Kadang kami lebih bahagia daripada orang yang kami selamatkan,” ujar Gupta, sembari tersenyum — hidup dalam keyakinan, menyelam dalam bahaya, dan berharap pada keberuntungan. (REUTERS/Bhawika Chhabra)