Investor Nantikan Pengumuman China, Bursa Asia Dibuka Variatif

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Pasar saham Asia-Pasifik diperkirakan menguat hari ini, Selasa (15/7), di tengah sikap investor yang mulai mengabaikan ketidakpastian tarif dari Presiden AS Donald Trump.

Melansir CNBC.com, fokus pasar kini beralih ke sejumlah rilis data ekonomi penting dari China yang dijadwalkan pekan ini.

Investor global juga tengah menantikan musim laporan keuangan kuartal II dari sejumlah emiten besar di Wall Street. Selain itu, data inflasi utama dari Amerika Serikat juga menjadi perhatian karena dapat memberikan sinyal arah suku bunga ke depan.

Meski diproyeksi menguat, indeks saham Asia-Pasifik tercatat bergerak variatif pada awal perdagangan Selasa. Indeks Nikkei 225 Jepang stagnan, sementara Topix naik 0,32%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi terkoreksi 0,31%, sedangkan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq menguat 0,26%. Sementara itu, indeks acuan Australia S&P/ASX 200 tercatat naik 0,66% pada waktu yang sama.

Sementara itu, dari pasar saham AS, bursa Wall Street menguat tipis, meski ada ancaman baru Presiden AS Donald Trump ke Uni Eropa.

Investor optimis tarif tersebut pada akhirnya akan dinegosiasikan ke tingkat yang lebih rendah, sambil menanti pekan yang sibuk dalam musim laporan keuangan kuartal kedua.

Indeks S&P 500 naik 0,14% dan ditutup di level 6.268,56, sementara Nasdaq Composite menguat 0,27% menjadi 20.640,33. Dow Jones Industrial Average terapresiasi 88,14 poin atau 0,20% ke posisi 44.459,65.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Investor Cerna Dampak Rating Utang AS Dipangkas, Bursa Asia Melemah

Read Entire Article
| | | |