Mentan Amran Tahan Penyaluran Beras SPHP, Ini Alasannya

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menegaskan, pihaknya belum akan mendorong pelepasan beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar. Alasannya, karena harga gabah petani masih belum stabil dan mayoritas masih berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

"Harga kami cek di lapangan bersama Bulog, itu harga gabah masih ada 40% di bawah HPP. Artinya apa? Ini harus terangkat. Begitu kita keluarkan SPHP, terpukul lagi ini (harga gabah) turun," ujar Amran kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Amran menilai saat ini bukan waktu yang tepat untuk membanjiri pasar dengan beras SPHP. Ia menyebutkan bahwa kondisi harga di lapangan belum berpihak seluruhnya kepada petani, yang mana itu seharusnya menjadi perhatian utama pemerintah.

"Kalau yang berada di HPP, dan yang berada pada garis HPP dan di bawah HPP itu totalnya kalau tidak salah 60%. Ini masih signifikan. Ini harus kita angkat," katanya.

Amran pun menegaskan tujuan utama kebijakan ini adalah menjaga semangat dan kesejahteraan petani. "Kalau perlu di atas HPP semua. Kalau sudah di atas HPP semua, itu sudah top. Petani kita bahagia," sebut dia.

Di sisi lain, terkait dengan cadangan beras yang mengendap di gudang, Amran menepis kekhawatiran bahwa beras akan terlalu lama disimpan. Ia menyebut masa simpannya masih aman.

"Baru 4 bulan, gimana sih? Baru 4 bulan umurnya beras, 2 juta ton tuh kita serap 4 bulan. Kalau dulu 1 juta ton itu 1 tahun. Sekarang 2 juta ton, 4 bulan," jelasnya.

Sementara itu, ketika ditanya soal kapan bantuan pangan dan program SPHP akan digelontorkan, Amran menyerahkan sepenuhnya kepada pihak terkait. "Tanya ke Mensos," ujarnya singkat.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Stok Beras RI Tertinggi - Apple Diujung Tanduk

Next Article Bak Bumi dan Langit, Harga Beras Sekarang Tak Seheboh Tahun Lalu

Read Entire Article
| | | |