Perang Dagang Trump: Siapa Sebenarnya Musuh Utama AS di ASEAN?

1 day ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sangat mengejutkan banyak negara termasuk negara Asia Tenggara yang bergabung di ASEAN. Hal ini memicu defisit perdagangan dengan AS bahkan penurunan ekspor maupun impor efek pembalasan perang tarif.

AS memiliki hubungan perdagangan dan investasi yang kuat dengan sepuluh negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Negara-negara tersebut adalah Brunei Darussalam, Burma, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

ASEAN mewakili pasar dengan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar US$3,9 triliun atau berkisar Rp66.530,1 triliun (Rp17.059/US$1) dan populasi 678 juta orang.

Perdagangan barang AS dengan ASEAN diperkirakan mencapai US$476,8 miliar atau berkisar Rp8.133,73 triliun pada  2024.

Ekspor barang AS ke ASEAN pada 2024 mencapai US$124,6 miliar, naik 16,6% (US$17,8 miliar) dari 2023. Impor barang AS dari ASEAN mencapai US$352,3 miliar pada 2024, naik 13,3% ($41,4 miliar) dari  2023.

Defisit perdagangan barang AS dengan ASEAN mencapai US$227,7 miliar pada 2024, meningkat 11,6% ($23,6 miliar) dari 2023.

Brunei Darussalam

Perdagangan barang AS dengan Brunei diperkirakan mencapai US$366 juta pada 2024. Ekspor barang AS ke Brunei Darussalam pada 2024 adalah US$127,2 juta, turun 10,1% (US$14,3 juta) dari 2023. Impor barang AS dari Brunei Darussalam mencapai US$238,8 juta pada 2024, turun 6,4% (US$16,4 juta) dari 2023. Defisit perdagangan barang AS dengan Brunei Darussalam adalah US$111,6 juta pada 2024, turun 1,8% (US$2 juta) dari 2023.

Burma

Perdagangan barang AS dengan Burma diperkirakan mencapai US$734 juta pada 2024.

Ekspor barang AS ke Myanmar pada 2024 mencapai US$77 juta, turun 55,3% ($US95,3 juta) dari 2023. Impor barang AS dari Myanmar mencapai US$656,5 juta pada 2024, turun 23,5% (US$201,1 juta) dari 2023. Defisit perdagangan barang AS dengan Myanmar mencapai US$579,3 juta pada 2024, turun 15,5% (US$105,8 juta) dari 2023.

Kamboja

Perdagangan barang AS dengan Kamboja diperkirakan mencapai US$13 miliar pada 2024.

Ekspor barang AS ke Kamboja pada 2024 adalah US$321,6 juta, naik 4,9% (US$14,9 juta) dari 2023. Impor barang AS dari Kamboja mencapai US$12,7 miliar pada 2024, naik 9,3% (US$1,1 miliar) dari 2023. Defisit perdagangan barang AS dengan Kamboja adalah US$12,3 miliar pada 2024, meningkat 9,4% (US$1,1 miliar) dari 2023.

Indonesia

Perdagangan barang AS dengan Indonesia diperkirakan mencapai US$38,3 miliar pada 2024.

Ekspor barang AS ke Indonesia pada 2024 mencapai US$10,2 miliar, naik 3,7% (US$364 juta) dari 2023. Impor barang AS dari Indonesia mencapai US$28,1 miliar pada 2024, naik 4,8% (US$1,3 miliar) dari 2023. Defisit perdagangan barang AS dengan Indonesia mencapai US$17,9 miliar pada 2024, meningkat 5,4% (US$923 juta) dari 2023.

Laos

Perdagangan barang AS dengan Laos diperkirakan mencapai US$844 juta pada 2024.

Ekspor barang AS ke Laos pada 2024 mencapai US$40,4 juta, turun 12,7% (US$5,9 juta) dari 2023. Impor barang AS dari Laos mencapai US$803,3 juta pada 2024, naik 163% (US$497,9 juta) dari 2023. Defisit perdagangan barang AS dengan Laos mencapai US$762,9 juta pada 2024, meningkat 194,4% (US$503,8 juta) dari 2023.

Malaysia

Perdagangan barang AS dengan Malaysia diperkirakan mencapai US$80,2 miliar pada 2024.

Ekspor barang AS ke Malaysia pada 2024 adalah US$27,7 miliar, naik 43,5% (US$8,4 miliar) dari 2023. Impor barang AS dari Malaysia mencapai US$52,5 miliar pada 2024, naik 13,7% (US$6,3 miliar) dari 2023. Defisit perdagangan barang AS dengan Malaysia adalah US$24,8 miliar pada 2024, turun 7,6% (US$2,1 miliar) dari 2023.

Filipina

Perdagangan barang AS dengan Filipina diperkirakan mencapai US$23,5 miliar pada 2024. Ekspor barang AS ke Filipina pada 2024 mencapai US$9,3 miliar, naik 0,4% (US$38,8 juta) dari 2023. Impor barang AS dari Filipina mencapai US$14,2 miliar pada 2024, naik 6,9% (US$912 juta) dari 2023. Defisit perdagangan barang AS dengan Filipina mencapai US$4,9 miliar pada 2024, meningkat 21,8% (US$873,3 juta) dari 2023.

Singapura

Perdagangan barang AS dengan Singapura diperkirakan mencapai US$89,2 miliar pada 2024.

Ekspor barang AS ke Singapura pada 2024 mencapai US$46 miliar, naik 8,4% (US$3,6 miliar) dari 2023. Impor barang AS dari Singapura mencapai US$43,2 miliar pada 2024, naik 5,6% (US$2,3 miliar) dari 2023. Surplus perdagangan barang AS dengan Singapura mencapai US$2,8 miliar pada 2024, meningkat 84,8% (US$1,3 miliar) dari 2023.

Thailand

Perdagangan barang AS dengan Thailand diperkirakan mencapai US$81,0 miliar pada 2024. Ekspor barang AS ke Thailand pada 2024 mencapai US$17,7 miliar, naik 14,7% (US$2,3 miliar) dari 2023. Impor barang AS dari Thailand mencapai US$63,3 miliar pada 2024, naik 12,5% (US$7 miliar) dari 2023. Defisit perdagangan barang AS dengan Thailand mencapai US$45,6 miliar pada 2024, meningkat 11,7% (US$4,8 miliar) dari 2023.

Vietnam

Perdagangan barang AS dengan Vietnam diperkirakan mencapai US$149,6 miliar pada 2024.

Ekspor barang AS ke Vietnam pada 2024 mencapai US$13,1 miliar, naik 32,9% (US$3,2 miliar) dari 2023. Impor barang AS dari Vietnam mencapai US$136,6 miliar pada 2024, naik 19,3% (US$22,1 miliar) dari 2023. Defisit perdagangan barang AS dengan Vietnam mencapai US$123,5 miliar pada 2024, meningkat 18,1% (US$18,9 miliar) dari 2023.

Tarif Trump ke ASEAN


Bila melihat pengumuman Trump pada Rabu (2/4/2025), negara ASEAN yang paling diganjar tarif terbesar adalah Kamboja yakni 49%. Padahal, ekspor Kamboja ke AS kalah jauh dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Hanya saja, impor Kamboja dari AS memang kecil sehingga defisitnya sangat besar. 

Selama bertahun-tahun, Laos telah berupaya memperluas basis ekspornya, dan AS telah muncul sebagai salah satu mitra dagang utama. Produk ekspor utama Laos ke AS meliputi alas kaki, furnitur kayu, tekstil, dan komponen elektronik. Namun, dengan tarif baru yang diberlakukan, pelaku usaha Laos mungkin akan menghadapi penurunan pesanan secara signifikan dari pembeli Amerika.

Kopi Laos, salah satu ekspor andalan negara itu, juga bisa terdampak cukup besar. Amerika Serikat selama ini menjadi konsumen yang terus berkembang untuk kopi berkualitas tinggi dari Laos, tetapi biaya tambahan akibat tarif dapat mendorong pembeli untuk beralih ke pemasok alternatif seperti Kolombia.

Kamboja, yang sangat bergantung pada ekspor tekstil dan alas kaki ke AS, kini menghadapi tarif tertinggi di kawasan ASEAN. Para analis memperkirakan hilangnya lapangan kerja di sektor garmen dan kemungkinan penutupan pabrik.

Negara kedua yang mendapat tambahan tarif besar adalah laos yakni 48%.

Tarif perdagangan ke Vietnam (46%) memang sangat tinggi dan menjadi salah satu yang paling disorot. Pasalnya, Vietnam menjadi salah satu basis apparel Nike dan banyak produsen lainnya di AS.

Ekspor Vietnam ke AS adalah yang terbesar dari semua negara ASEAN. Jika melihat sudut pandang AS, Vietnam adalah penyuplai impor terbesar mereka dari ASEAN dengan total US$ 136,6 miliar. 

Tarif yang tinggi ini akan memukul Vietnam dan warga AS yang harus membayar mahal untuk barang impor dari Vietnam.

Vietnam mungkin akan mengalami penurunan permintaan atas ekspor utamanya seperti elektronik, furnitur, dan pakaian. Padahal sebelumnya Vietnam adalah salah satu negara yang paling diuntungkan dari ketegangan dagang AS-Tiongkok, namun tarif baru ini kini mengancam keunggulan kompetitifnya.

Thailand, yang menghadapi tarif 36%, kemungkinan akan terdampak pada ekspor suku cadang mobil, elektronik, dan makanan laut ke AS. Para pemimpin bisnis di Thailand menyerukan intervensi pemerintah untuk menegosiasikan ketentuan yang lebih baik.

Yang menarik, Singapura hanya dikenai tarif 10% atau paling kecil di antara negara ASEAN. Padahal, ekspor ke AS sangat besar dan termasuk yang paling tinggi di ASEAN yakni US$ 43,2 miliar. Namun, impor Singapura juga sangat tinggi sehingga defisitnya kecil.

Trump menghitung tarif resiprokal sangat sederhana yakni hanya menghitung surplus/defisit AS ke negara mitra kemudian dibagi dengan total impor ke AS. Karena itulah negara dengan defisit besar dan hanya sedikit mengimpor dari AS akan terkena tarif tinggi.

Misalmya, Amerika membukukan defisit sebesar US$ 17,9 miliar pada 2024 dengan Indonesia. Impor AS dari Indonesia tercatat sebesar US$ 28,1 miliar.

Tarif impor kepada barang AS = (17,9: 28,1) X 100% = 63,7%.

Angka tersebut kemudian dibulatkan menjadi 64%.

Sejumlah analis memperingatkan bahwa dampak kolektif dari tarif ini terhadap ekonomi negara-negara ASEAN bisa mengganggu rantai pasok regional dan memperlambat investasi di pusat-pusat manufaktur yang melayani pasar AS.

Pada 2024, sekitar 50% sepatu merek Nike diproduksi di Vietnam, 27% di Indonesia, dan 18% di China. Untuk pakaian merek Nike, 28% dibuat di Vietnam, 16% di China, dan 15% di Kamboja.

Siwage Dharma Negara, peneliti senior di ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura, menjelaskan kepada The Guardian bahwa tarif-tarif terbaru yang dikenakan pada negara-negara Asia Tenggara sebenarnya bertujuan untuk melemahkan Tiongkok.

Ia mencatat bahwa pemerintahan AS kemungkinan percaya bahwa tarif ini akan mempengaruhi investasi Tiongkok di negara-negara seperti Kamboja, Laos, Myanmar, dan Indonesia, yang pada gilirannya bisa berdampak pada ekspor Tiongkok dan ekonomi yang lebih luas.

Namun, dampaknya terhadap negara-negara Asia Tenggara bisa sangat berat, karena investasi Tiongkok di kawasan ini telah berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan pendapatan ekspor.

Luu Chi Khang, Direktur Pusat Riset di CSI Securities, mengatakan tarif 46% terhadap barang Vietnam, mengejutkan.

"Amerika Serikat adalah pasar ekspor terbesar bagi Vietnam, menyumbang hingga 30% dari total nilai ekspor negara ini. Tarif 46% akan berdampak besar pada ekonomi domestic. Dampak ini bisa berlangsung lama kecuali Vietnam berhasil bernegosiasi untuk menurunkan tarif tersebut." tuturnya kepada Vietnam net.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
| | | |