Pesawat Militer AS Nyaris Tabrak Pesawat Penumpang Komersial

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah pesawat militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan nyaris menabrak sebuah pesawat penumpang komersial pekan lalu. Kejadian ini terjadi di atas laut Karibia.

Mengutip laman The New York Post, Associated Press (AP) dan RT, Senin (15/12/2025), pesawat JetBlue 1112 melaporkan nyaris menabrak pesawat tanker pengisian bahan bakar Angkatan Udara AS, Jumat. Pesawat militer itu tidak menyiarkan posisinya, menurut pengakuan pilot di komunikasi radio pengontrol lalu lintas udara.

"Mereka tidak menyalakan transponder mereka, itu keterlaluan," kata pilot JetBlue 1112 kepada pengontrol lalu lintas udara, setelah mengidentifikasi jenis pesawat yang ia temui, dalam sebuah rekaman suara.

"Kami hampir mengalami tabrakan di udara di sini," tegasnya.

Penerbangan JetBlue 1112 tersebut meninggalkan Curacao, sebuah pulau kecil di Karibia selatan sekitar 40 mil dari pantai Venezuela, menuju New York. Kejadian berlangsung 20 menit setelah lepas landas.

Menurut data pelacakan penerbangan, pesawat tiba-tiba berhenti menanjak di tengah pendakian. Melalui radio, pilot JetBlue 1112 mengatakan dia terpaksa menghentikan pendakian pesawat ke ketinggian jelajahnya untuk menghindari tabrakan dengan pesawat tanker.

Tidak jelas apakah pilot melihat pesawat militer itu dengan mata kepala sendiri atau apakah dia diberi peringatan oleh sensor di pesawat tersebut. Dia memberi tahu pengontrol lalu lintas udara di Curacao bahwa pesawat tanker itu hanya berjarak dua atau tiga mil, kurang dari 20 detik waktu terbang dengan kecepatannya.

Pengontrol lalu lintas udara mengatakan dia juga tidak dapat melihat pesawat tanker di layar radarnya. Tetapi menyarankan pesawat militer tak dikenal itu adalah bagian dari tren.

"Mereka telah bertindak keterlaluan dengan pesawat tak dikenal di wilayah udara kita," kata pengontrol kepada pilot.

Sementara itu, sehari setelah kejadian ini, Sabtu malam, petugas pengontrol lalu lintas udara di Curacao memberi tahu setidaknya tiga pilot lain, termasuk pilot American Airlines dan Delta Air Lines, untuk mewaspadai pesawat tak dikenal di sekitar mereka. Ini tampaknya merujuk pada pesawat lain yang terbang tanpa transponder mereka.

Rekaman tersebut diposting di LiveATC. Ini merujuk sebuah situs web yang menerbitkan siaran radio dari menara pengontrol lalu lintas udara di seluruh dunia.

Langit di atas Karibia semakin padat dalam beberapa minggu terakhir, karena militer AS telah mengirimkan lebih banyak pesawat dan peralatan ke wilayah tersebut sebagai bagian dari peningkatan kekuatan militer melawan Venezuela. Di tempat lain di Karibia, pesawat militer melakukan misi dari Puerto Rico, Kepulauan Virgin AS, Republik Dominika, dan USS Gerald R. Ford, sebuah kapal induk yang dikerahkan ke wilayah tersebut.

Sementara itu, juru bicara JetBlue, Derek Dombrowski mengatakan pihaknya sudah melaporkan ke otoritas federal. Pihaknya menegaskan akan berpartisipasi dalam penyelidikan apa pun.

Juru bicara Komando Selatan militer AS, Kolonel Manny Ortiz,  mengatakan mereka "menyadari laporan baru-baru ini mengenai operasi pesawat militer AS di Karibia dan saat ini sedang meninjau masalah tersebut". Ia "keselamatan tetap menjadi prioritas utama, dan kami sedang bekerja melalui saluran yang tepat untuk menilai fakta-fakta seputar situasi tersebut".

(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |