PSIS Dibantai Borneo FC, Gilbert Agius Bisa Rasakan Kemarahan, Kekecewaan, dan Kesedihan Seluruh Kota

7 hours ago 2

Bola.com, Semarang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, merasa amat terpukul dengan kekalahan memalukan yang dialami anak asuhnya saat menghadapi Borneo FC pada pekan ke-30 BRI Liga 1 2024/2025.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (25/4/2025) sore WIB, PSIS Semarang harus tertunduk lesu setelah dihajar Borneo FC dengan skor 2-5. Gilbert Agius mengakui, performa anak asuhnya sangat buruk pada babak pertama.

Pada paruh pertama, Tim Mahesa Jenar sudah kebobolan empat gol. Menurut Gilbert, ini adalah performa babak pertama terburuk yang diperlihatkan PSIS musim ini. Meski mencoba bangkit pada babak kedua, tuan rumah akhirnya tetap menyerah.

“Hari ini sebetulnya merupakan pertandingan yang sangat penting bagi kami. Namun, kami malah mencatatkan babak pertama yang buruk, mungkin yang terburuk sepanjang musim ini,” ujar Gilbert dalam konferensi pers, Jumat (25/4/2025).

“Tentu saja sangat sulit untuk bangkit dari ketinggalan 0-4 pada babak pertama. Pada babak kedua, semua pemain sebetulnya memperlihatkan reaksi yang bagus. Namun, sayangnya masih belum cukup,” imbuhnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Kekecewaan dan Kemarahan

Juru taktik asal Malta itu menyadari, hasil ini bisa menimbulkan kemarahan, kekecewaan, dan kesedihan dari seluruh pendukung PSIS Semarang. Tak hanya itu, masyarakat Kota Semarang tentu juga merasakan hal yang sama.

“Dalam momen-momen seperti ini, kami semua merasa sangat kecewa dan sedih. Kami tidak hanya mewakili klub PSIS Semarang saja, tetapi juga semua masyarakat yang ada di kota ini,” ujar Gilbert.

“Sekarang, semua orang di kota ini merasa marah, kecewa, dan sedih. Kami harus mengambil tanggung jawab atas hasil ini, terutama karena penampilan buruk pada babak pertama,” ia menambahkan.

Tak Berani Bermain

Gilbert mengatakan, anak asuhnya memang terlihat kurang berani dalam memainkan bola pada babak pertama. Hujan deras yang mengguyur juga sempat menggenangi lapangan. Ini menyulitkan Mahesa Jenar untuk mengembangkan permainan.

“Kami seperti merasa takut untuk bermain sepak bola. Saya melihat pemain tak nyaman untuk bermain. Sedangkan pada babak kedua, kami memiliki keyakinan yang lebih besar,” kata Gilbert Agius.

“Kami bisa kembali untuk bermain seperti seharusnya. Sayangnya, hal ini masih belum cukup untuk menghindarkan kami dari kekalahan,” tambah pelatih berusia 51 tahun tersebut.

Harus Tetap Fokus

Sementara itu, Alfeandra Dewangga juga menekankan pentingnya fokus yang harus dijaga sepanjang pertandingan. Dia tak menampik jika performa rekan-rekannya kurang optimal pada babak pertama, sehingga kemasukan empat gol.

“Saya kira, apa yang sudah dikatakan Coach Gilbert sangat benar ya. Kami bermain sangat buruk pada babak pertama, sedangkan Borneo FC bermain sangat baik dengan determinasi yang bagus,” kata Dewangga

“Pada babak kedua, kami mencoba untuk lebih percaya dan lebih berani dalam bermain. Kami bisa mencetak dua gol, tetapi tidak cukup untuk mengembalikan keadaan. Ya inilah sepak bola. Kami harus fokus sejak awal dan berjuang sampai 90 menit.”

Simak Persaingan Musim Ini:

Read Entire Article
| | | |