Bola.com, Jakarta - Tuan rumah Australia akan kedatangan Timnas Indonesia pada lanjutan ronde ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Laga krusial akan dimainkan di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025).
Jepang berada di peringkat pertama Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan 16 poin setelah memenangkan lima dari enam pertandingan mereka sejauh ini.
Australia menyusul dengan tujuh poin, namun hanya unggul satu poin dari Indonesia, Saudi, Bahrain dan China, yang semuanya masing-masing memiliki enam poin. Membuat persaingan mengincar posisi runner-up semakin ketat.
Mantan pemain yang kini menjadi pundit sepak bola asal Australia, Naum Sekulovski punya pandangan menarik menjelang duel seru antara negaranya melawan Timnas Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tekanan Internal
Sosok Naum Sekulovski pernah bermain untuk beberapa klub di Australia. Ia juga pernah mencicipi atmosfer Liga Indonesia bersama Persema Malang pada 2011.
Baru-baru ini, Naum Sekulovski menjadi tamu dalam podcast Bola Break di kanal YouTube Bola.com. Menurutnya, persaingan di Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia berjalan dengan sangat sengit. Bahkan Australia tidak akan mudah begitu saja untuk lolos.
"Saya pikir ini adalah grup yang sangat ketat. Saya melihat dari sudut pandang Australia, pasti ada banyak tekanan internal agar bisa finis di posisi dua besar, padahal persaingannya sungguh ketat dengan tim-tim lainnya," ujarnya.
"Melihat hasil pertemuan pertama lawan Indonesia di Jakarta, maka nanti tidak akan menjadi pertandingan yang mudah juga. Saya perhatikan skuad Australia yang baru saja diumumkan Tony Popovic, ia memilih pemain yang cukup berpengalaman di skuadnya," beber Naum Sekulovski.
Semua Tim Telah Berbenah
Timnas Australia tidak begitu mulus dalam mengarungi ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka cuma menang sekali, imbang empat kali, dan kalah sekali. Ketika ditangani Tony Popovic yang menggantikan Graham Arnold, Socceroos meraih satu kemenangan dan tiga hasil imbang.
Naum Sekulovski menilai sudah terjadi perubahan besar di sepak bola dunia. Menurutnya sudah banyak negara-negara yang terus berbenah, termasuk Indonesia. Skuad Garuda baru kalah dua kali, bahkan di pertandingan terakhir menggasak tim mapan Asia, Arab Saudi dua gol tanpa balas.
"Dua laga yang sangat penting untuk Australia, mereka harus bisa menang atas Indonesia karena di kandang sendiri, kemudian laga di China saya pikir juga bisa mereka menangkan," lanjut Naum Sekulovski.
"Sekali lagi semua tim sudah berubah dan berbenah, Timnas Indonesia juga telah meningkatkan kekuatannya bertahun-tahun. Secara umum semua tim sudah mengejar ketertinggalannya," imbuh pria 42 tahun.
Kritik Progam Naturalisasi di Indonesia
Naum Sekulovski turut memberikan sedikit kritikan dengan banyaknya pemain diaspora atau naturalisasi keturunan yang ada di Timnas Indonesia. Pekan lalu, Timnas Indonesia mengumumkan 27 anggota pemain yang dibawa ke Australia. Mulai dari Maarten Paes, Jay Idzes, Mees Hilgers, Calvin Verdonk, Kevin Diks, Thom Haye, Marselino Ferdinan, Rizky Ridho, ada dalam rombongannya ke Sydney.
Sayangnya nama Egy Maulana Vikri harus tidak ikut bergabung karena cedera. 26 pemain kemudian bertambah menjadi 29 seiring masuknya tiga pemain naturalisasi baru yaitu Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James.
Dari 29 pemain yang ada di daftar, 19 pemain di antaranya berstatus diaspora atau keturunan. Namun demikian, Naum Sekulovski sangat menantikan era baru Timnas Indonesia di bawah polesan Patrick Kluivert.
"Patrick Kluivert punya keterbatasan waktu menyiapkan tim. Mereka dilatih mantan penyerang dan tentunya akan memperagakan permainan ofensif, sangat menarik untuk dinantikan untuk melihat permainan menyerang dari Indonesia besok," tuturnya.
"Untuk naturalisasi memang tidak terlalu masif di Australia. Tapi menurut saya, setidaknya 50 persen skuad dari pembinaan kompetisi Indonesia sendiri. Menurut saya itu akan lebih sukses ketimbang naturalisasi," pungas Naum Sekulovski.
Sumber: Kanal Youtube Bola.com