Bola.com, Jakarta - Langkah berani PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang memperbolehkan 11 pemain asing di setiap tim peserta BRI Super League 2025/2026 masih terus mendapat sorotan tajam.
Regulasi PT LIB tersebut mengancam potensi-potensi pemain lokal yang nota bene merupakan aset ke Timnas Indonesia. Soalnya, dari 11 pemain asaing tadi, delapan di antaranya bisa diturunkan sekaligus.
Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly, melontarkan ketaksetujuannya terhadap keputusan PT LIB selaku operator kompetidi di dalam negeri.
"11 pemain asing, gua dalam posisi kaget juga. Tidak setuju karena argumen gua selalu begini. Sepak bola itu enggak berdiri sendiri. Kompetisi itu bukan terpisah sendirian gitu loh, timnas sendirian enggak," kata Tommy Welly via kanal YouTube Head to Head belum lama ini.
"Yang gua tahu, piramida sepak bola itu semuanya berproses. Semuanya punya keterkaitan. Jadi ketika kita bicara kompetisi, maka ada dampak kepada timnas misalnya. Atau kepada sumber di bawahnya, youth elite dan sebagainya," imbuhnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pertanyakan Tujuan Kompetisi
Lebih jauh pengamat yang akrab disapa Towel justru mempertanyakan makna serta tujuan dari kompetisi.
"Nah, ketika pemain asing begitu banyak kesempatan pemain kita lebih kecil maka arti kompetisi itu sendiri apa? Lalu dorongannya untuk ke timnas nanti bagaimana?," tukasnya.
"Nah, menurutku sih harus memikirkan itu karena bukan proteksi ya, anggaplah dalam tanda kutip proteksi tapi memang harus dilakukan aturan itu," katanya lagi.
Kuota Pemain Asing Akan Sangat Berdampak
Menurut Tommy Welly, kuota pemain asing terus bertambah dalam lima tahun terakhir. Ini jelas sangat berdampak bagi kesempatan pemain-pemain lokal.
"Dengan 11, mulai 8 yang bermain di lapangan, bagaimana kesempatan pemain kita? Itu satu. Yang kedua, dalam lima tahun terakhir naik terus komposisi asing," tuturnya.
"Jadi gua mau tahu argumentasi PT LIB itu apa. Misalnya, empat tahun terakhir ini pemain asing naik terus kan ya. Dasar argumen apa? Kan kita nggak pernah tahu. LIB tiba-tiba ngeluarin regulasi".
"Kalau dari pernyataan kemarin RUPS, Ferry Paulius, Dirut PT LIB, menyatakan alasannya kan dua. Satu agar bisa bersaing di level Asia, dan dua dorongan klub yang katanya bahasanya nanggung katanya yang kemarin itu," pungkas Tommy Welly.