Ratu Cantik Thailand Jadi Atlet SEA Games, Berhasil Raih Medali Emas

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratu Thailand, Suthida, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan menyumbangkan medali emas di cabang olahraga layar pada SEA Games 2025 yang tengah berlangsung di negaranya. Keberhasilan ini semakin mempertegas dominasi tuan rumah dalam pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Ratu Suthida, istri dari Raja Maha Vajiralongkorn, berkompetisi di kategori mixed keelboat SSL47. Dalam perlombaan tersebut, ia berada di atas kapal layar sepanjang 14 meter bersama sembilan anggota kru lainnya.

Ratu yang kini berusia 47 tahun tersebut memegang peran krusial sebagai taktis sekaligus juru mudi (helmswoman). Ia memimpin tim Thailand meraih kemenangan di perairan lepas pantai Pattaya, mengungguli tim Malaysia dan Myanmar.

Medali emas tersebut dijadwalkan akan diserahkan langsung oleh sang suami, Raja Vajiralongkorn (73), pada Kamis ini (18/12/2025). Sebelum menjadi bagian dari keluarga kerajaan dan menempuh karier militer, Ratu Suthida merupakan lulusan ilmu komunikasi yang sempat bekerja sebagai pramugari di maskapai Thai Airways.

Selain olahraga layar, sang ratu juga dikenal sebagai atlet yang kompetitif. Pada awal bulan ini, ia terpantau mengikuti ajang half marathon di Bangkok bersama legenda lari Kenya, Eliud Kipchoge, dengan catatan waktu 2 jam 13 menit 40 detik. Ia juga menjadi sosok yang memimpin delegasi Thailand dalam upacara pembukaan SEA Games pada 9 Desember lalu.

Prestasi di cabang layar ini sekaligus meneruskan tradisi keluarga kerajaan Thailand. Sebelumnya, mendiang Raja Bhumibol Adulyadej (ayah dari Raja Vajiralongkorn) juga pernah memenangkan medali emas di ajang yang sama pada tahun 1967. Saat itu, Raja Bhumibol berkompetisi menggunakan kapal yang ia bangun sendiri dan meraih emas bersama putri sulungnya, Putri Ubolratana Rajakanya.

Hingga menjelang penutupan kompetisi pada Sabtu mendatang, Thailand masih memimpin jauh dalam perolehan medali, diikuti oleh Indonesia dan Vietnam.

Meskipun awalnya direncanakan diikuti oleh 11 negara, Kamboja memutuskan mundur dari ajang ini karena alasan keamanan menyusul konflik perbatasan dengan Thailand yang kembali memanas tepat sebelum upacara pembukaan dimulai.

(tps/sef/tps)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |