Rekam Jejak Ahmed Al Ali, Wasit Kuwait yang Akan Pimpin Timnas Indonesia Vs Arab Saudi di P4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

4 hours ago 1

Bola.com, Jakarta - Ahmed Al Ali dikabarkan akan menjadi wasit yang memimpin laga Timnas Indonesia kontra Arab Saudi dalam Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Bagaimana rekam jejak pengadil asal Kuwait yang pemilihannya dikeluhkan oleh Ketua PSSI, Erick Thohir, itu?

Berdasarkan profil yang tertera di Transfermarkt, Ahmad Al Ali lahir pada 1984. Usianya kini 41 tahun. Dia berpengalaman bertugas di AFC Champions League (ACL) Elite 2024/2025.

Selain itu, Ahmed Al Ali juga pernah memimpin Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada 2023-2024 dengan total tujuh pertandingan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Pengalaman Segudang

Bahkan, Ahmed Al Ali menjadi pengadil untuk laga Timnas Jepang kontra Timnas Arab Saudi pada 25 Maret 2025 yang berkesudahan 0-0.

Sepak terjang Ahmed Al Ali di level internasional, khususnya kawasan Asia, tidak perlu diragukan lagi. Dia juga menjadi petugas pertandingan untuk empat partai Piala Asia 2023 pada Januari-Februari 2024.

Namun, penunjukan Ahmed Al Ali sebagai wasit Timnas Indonesia kontra Arab Saudi dikhawatirkan memicu ketidakadilan karena Arab Saudi berasal dari regional yang sama dengan Kuwait.

Memprotes AFC

Oleh sebab itu, Erick Thohir memprotes keputusan AFC. Dia meminta wasit dari kawasan yang lebih netral, misalnya Asia Timur, Australia, atau bahkan Eropa.

"Saya akan kirim surat resmi ke AFC mengenai penunjukan wasit sekarang, yang ternyata sekarang wasitnya dari negara regional yang sama, Kuwait," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (16/9/2025).

"Kami mencoba melobi kalau bisa wasitnya dari tempat lebih netral seperti Australia, Jepang, China, atau bahkan dari Eropa," tutur Erick Thohir.

"Kami lihat hasilnya, memang tekanan itu menarik. Rupanya dengan sepak bola kita bangkit, banyak pihak yang mengantisipasi."

"Padahal sepak bola kan diciptakan untuk sesuatu yang sehat, tetapi realitasnya hal seperti ini terjadi," ungkap Erick Thohir.

Read Entire Article
| | | |