33 Tahun Terjebak Middle Income Trap, RI Bakal Andalkan OECD

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk bergabung ke dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) sejak 2024 sebagai upaya mendorong reformasi struktural di Indonesia. Serta untuk mempercepat Indonesia keluar dari negara berpendapatan menengah atau Middle Income Trap (MIT).

Seperti yang diketahui, Indonesia telah menjadi negara berpendapatan kelas menengah sejak tahun 1992/1993 atau sudah terjebak dalam Middle-Income-Trap (MIT) selama 33 tahun.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan menjelaskan bahwa belajar dari pengalaman negara-negara lain, sangat tidak mudah dan tidak banyak negara yang berhasil keluar dari MIT. Sebagai contoh di Asia, Jepang menjadi negara Asia pertama yang berhasil keluar dari MIT di sekitar tahun 1964.

Hanya ada 4 negara yang dikenal sebagai Asian Tigers yang mampu mengikuti Jepang keluar dari MIT, yaitu Singapore, Hongkong, Taipei dan Korea Selatan. Negara ASEAN yang lain, Malaysia yang pada 2024 GNI per capita US$11,670 diperkirakan keluar MIT pada 2028, dan Thailand dengan pendapatan US$7,120 diperkirakan keluar MIT baru pada 2037.

Sedangkan Indonesia, dengan pendapatan US$4,910 diperkirakan akan bisa keluar dari MIT pada tahun 2038-2045, tergantung pertumbuhan ekonomi ke depan.

"Secara historis, hanya sebagian kecil negara yang berhasil keluar dari MIT. Tantangan umum yang dihadapi adalah pertumbuhan ekonomi yang lambat dan masalah daya saing" Susiwijono dalam keterangan resminya dikutip Kamis (18/12/2025).

Susiwijono menjelaskan MIT terjadi karena produktivitas yang stagnan, inovasi rendah, daya saing lemah, kelembagaan belum kuat dan berbagai permasalah struktural lainnya. Karena itu diperlukan perubahan mendasar dan Reformasi Struktural dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

OECD sebagai organisasi antar-pemerintah yang sebagian besar anggotanya negara-negara maju dan high-income-country, sebagai forum pertukaran informasi, koordinasi aksi dan dialog kebijakan antar negara dalam berbagai isu kebijakan.

Negara-negara Anggota OECD akan menerapkan standar OECD dan praktek-praktek tata kelola yang baik serta kebijakan yang harmonis di semua bidang, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

"Melalui aksesi OECD diharapkan akan secara langsung berdampak terhadap Investasi (FDI), akses market global (trade openness) dan penguatan kelembagaan, yang berkontribusi besar mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga mempercepat Indonesia keluar dari MIT," ujar Susiwijono dalam keterangan resminya dikutip Kamis (18/12/2025).

Perkembangan proses aksesi OECD, Indonesia telah mengirimkan dokumen Initial Memorandum dalam Pertemuan Tingkat Menteri OECD tanggal 3 Juni 2025 di Paris. Saat ini Indonesia berada pada tahap tinjauan teknis (technical review), yaitu pendetailan mengenai keselarasan kebijakan di Indonesia dengan standar OECD.

(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |