8 Juta Penerima PBI JKN Bakal Dicoret, Ini Penjelasan Gus Ipul!

Jakarta, CNBC Indonesia - Niat pemerintah untuk mengintegrasi data kementerian untuk keakuratan penerima bantuan sosial ternyata menimbulkan konsekuensi yang besar.

Berdasarkan pemaparan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengatakan bahwa ada 8.261.801 dikeluarkan dari data Penerima Bantuan Iuran.

"Mereka yang dikeluarkan PBI yang berada di desil 6-10 hasil ground check dan tidak pernah mengakses layanan kesehatan, sejumlah 2.306.943," ucap Gus Ipul kepada Komisi IX DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta pada Selasa (15/7/2025).

Selanjutnya ada sejumlah 5.090.334 yang berada di luar DTSEN. Rinciannya adalah 1.831.873 tidak padan Dukcapil, sebanyak 3.248.461 NIK non aktif seperti tidak rekam KTP, NIK ganda, dan tidak ada transaksi dalam kurun waktu lama. Kemudian pada tahap II dikeluarkan lagi sebanyak 864.524 juiwa dari desil 6-10.

Menos mengatakan keluarnya sejumlah delapan juta lebih jiwa dari daftar PBI karena isu dan temuan.

"Terdapat temuan pemeriksaan keuangan berulang. Penerima PBI-JKN ternyata sudah meninggal atau masuk ke golongan masyarakat mampu," kata Gus Ipul.

Kemudian banyak usulan daerah untuk menambah PBI sedangkan kuota PBI Nasional 96,8 juta jiwa telah terpenuhi. Kemudian, distribusi penerima PBI belum mencerminkan proporsi penduduk miskin tiap daerah.

"Yang disebut tujuh juta lebih dinonaktifkan penerima bantuan iuran ini adalah konsekuensi dari Inpres No 4 tahun 2025. Ini konsekuensi karena kita harus mengalihkan. Kuotanya tetap tapi dialihkan penerima manfaat lain," ucapnya kepada Komisi IX DPR RI.

Gus Ipul sendiri mengatakan bahwa penerbitan Inpres No 4 tahun 2025 adalah untuk keakuratan data penerima bantuan sosial.

"Maka itu kemudian Presiden menerbitkan Inpres No.4 2025.Ini adalah suatu sejarah baru di mana diwajibkan K/L dan Pemda menjadikan DTSN jadi satu satunya sumber melaksanakan program-program pembangunan," ujarnya.

(ras/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Siap-Siap! 6 Paket Insentif Ekonomi RI Bakal Diumumkan Hari Ini