Foto Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
15 July 2025 21:50

Pihak berwenang Suriah mengerahkan pasukan keamanan ke wilayah Sweida atau Suwayda, saat perang Badui Arab dengan Druze pecah. (REUTERS/KARAM AL-MASRI)

Mengutip Reuters, Juru bicara Kementerian Pertahanan Suriah di pemerintahan sementara, Kolonel Hassan Abdul Ghani, mengatakan pengerahan tersebut untuk menyelesaikan konflik dan menciptakan stabilitas. (REUTERS/KARAM AL-MASRI)

Pemerintah juga mengeklaim pengerahan tersebut untuk mencegah konflik meluas dan melindungi warga serta properti mereka. (REUTERS/KARAM AL-MASRI)

Perang Badui Arab dengan Druze pecah dalam beberapa hari terakhir. Perang itu bermula saat anggota Badui menangkap penjual sayur Druze di jalan utama yang menghubungkan Sweida dan Damaskus. Insiden ini memicu serangkaian penculikan dari kedua pihak. (REUTERS/KARAM AL-MASRI)

Setelah itu bentrok pecah dan kian tak terkendali. Tembakan mortir dan ledakan terdengar di mana-mana. (REUTERS/KARAM AL-MASRI)

Sebelumnya, perang serupa juga terjadi pada April lalu. Saat itu, Druze bentrok dengan pasukan keamanan. Imbasnya, lebih dari 100 orang tewas. (REUTERS/KARAM AL-MASRI)

Konflik ini terjadi setelah April lalu terjadi bentrokan antara pejuang Sunni dan warga Druze bersenjata di Jaramana, tenggara Damaskus, yang kemudian menyebar ke distrik lain di dekat ibu kota provinsi. Kekerasan tersebut menandai episode terbaru pertumpahan darah sektarian di Suriah, di mana ketakutan di antara kelompok-kelompok minoritas telah meningkat sejak pemberontak yang dipimpin kelompok Islamis menggulingkan Presiden Bashar al-Assad pada bulan Desember, dan membentuk pemerintahan serta pasukan keamanan mereka sendiri. (REUTERS/KARAM AL-MASRI)