Shell Diam-diam Mau Akuisisi BP, Siapkan Langkah Ini

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa migas dunia, Shell, dilaporkan sedang mempertimbangkan opsi untuk mengakuisisi pesaingnya, BP. Hal ini terungkap dari laporan sejumlah sumber kepada Bloomberg yang dilansir Reuters, Minggu (4/5/2025).

Dalam laporan itu, Shell telah membahas kelayakan dan manfaat pengambilalihan dengan para penasihatnya secara lebih serius dalam beberapa minggu terakhir. Sumber-sumber itu menambahkan bahwa keputusan akhir apa pun kemungkinan akan bergantung pada apakah saham pesaingnya terus merosot.

Selama beberapa tahun, BP dan Shell hampir sama besarnya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir Shell telah tumbuh hampir dua kali lipat ukuran BP, dengan nilai pasar sekitar 149 miliar pound (Rp 3.254 triliun).

Pada hari Jumat, ketika ditanya tentang kemungkinan tawaran pengambilalihan BP, Kepala Eksekutif Shell, Wael Sawan, mengatakan kepada Financial Times bahwa ia lebih suka membeli kembali lebih banyak saham Shell. 

"Kami harus membereskan rumah kami sendiri dan memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan meskipun ada kemajuan selama beberapa tahun terakhir," kata Sawan.

Pengambilalihan saingannya di London akan membuat Shell menjadi kekuatan yang lebih besar dalam industri energi global, memberinya skala untuk menyaingi perusahaan seperti Exxon dan Chevron. Penggabungan juga kemungkinan besar akan mengundang pengawasan regulasi, mengingat besarnya kesepakatan tersebut.

Shell minggu ini melaporkan hasil kuartal pertama yang kuat melampaui ekspektasi laba dan meluncurkan pembelian kembali saham senilai US$ 3,5 miliar (Rp 57 triliun). Seorang juru bicara perusahaan mengatakan bahwa perusahaan itu masih akan fokus pada performa internal.

"Seperti yang telah kami katakan berkali-kali sebelumnya, kami sangat fokus untuk meraih nilai di Shell dengan terus berfokus pada kinerja, disiplin, dan penyederhanaan," kata juru bicara Shell saat ditanya tentang laporan tersebut.

Di sisi lain, BP menolak berkomentar. Di bawah tekanan untuk meningkatkan profitabilitas dan memangkas biaya, kepala BP Murray Auchincloss telah mengumumkan rencana untuk menjual aset senilai US$ 20 miliar (Rp 329 triliun) hingga 2027, mengurangi pengeluaran, dan membeli kembali saham.

BP juga mengumumkan kepergian kepala strateginya karena berupaya untuk menopang kepercayaan investor. Sumber menyebut salah satu investor BP, Elliott Investment Management, menginginkan perubahan kepala strategi karena berupaya meningkatkan arus kas bebas melalui pemangkasan pengeluaran dan biaya yang lebih dalam.

"Elliot telah meningkatkan kepemilikannya di BP menjadi lebih dari 5%, menempatkannya di antara pemegang saham teratas BlackRock dan Vanguard," tambah sumber itu


(tps/tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Raksasa Minyak Inggris Merugi, Laba Anjlok 48%

Next Article Stok BBM Kosong, Begini Penampakan Terkini SPBU Shell & BP

Read Entire Article
| | | |