AS Soroti Penggunaan QRIS di Indonesia Saat Bahas Tarif Impor

23 hours ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini sejumlah menteri yang tergabung dalam tim negosiasi berada di Washington DC, Amerika Serikat, untuk menegosiasikan tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump sebesar 32% ke RI.

Penggunaan sistem pembayaran Indonesia, seperti Quick Responese Indonesian Standard (QRIS) dan Gerbang Pembayaran Nasional menjadi salah satu pembahasan dalam negosiasi tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan pemerintah telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait masukan dari pihak AS.

"Kami sudah berkoordinasi dengan OJK dan BI, terutama terkait dengan payment yang diminta oleh pihak Amerika," ujar Airlangga dalam konferensi pers secara daring, dikutip Sabtu (19/4/2025).

Kendati demikian, Airlangga tidak menjelaskan lebih lanjut hal-hal apa saja yang akan dilakukan pemerintah Indonesia bersama BI dan OJK dalam menghadapi tarif AS.

Hal lain yang dibahas dalam negosiasi bersama AS adalah terkait perizinan impor dengan penggunaan Angka Pengenal Importir melalui sistem Online Single Submission (OSS). Selain itu, berbagai insentif perpajakan dan kepabeanan, hingga kuota impor.

"Kemudian juga terkait dengan paket ekonomi, nah ini sedang dalam pembahasan dan salah satunya tentu yang terkait dengan perizinan import, terkait dengan API, OSS, terkait dengan layanan perpajakan dan kepabeanan, kemudian juga terkait dengan pengaturan daripada kuota, dan juga termasuk di dalamnya sektor keuangan," tegasnya.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Kirim Tim Khusus ke AS Demi Nego Tarif 32% Trump

Next Article BRI Hadirkan MDR 0% dan Nikmati Berbagai Kemudahan Penggunaan QRIS

Read Entire Article
| | | |