Awas Perang Baru Trump Pecah, Kapal Induk AS di Gerbang Negara Ini

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal perang Amerika Serikat (AS), kapal induk USS Gerald R. Ford, dilaporkan kini berada di Laut Karibia. Ini menjadi eskalasi baru dari pertikaian AS dan sejumlah negara Amerika Latin, salah satunya Venezuela.

AS sendiri melalui pemerintahan Presiden Donald Trump tegang dengan sejumlah negara Amerika Latin setelah mengumumkan memperkuat kampanye antinarkoba. Drone AS kerap menyerang sejumlah kapal yang diyakini terkait transaksi haram itu, dengan puluhan korban tewas berjatuhan, kebanyakan warga Venezuela.

Pengumuman merapatnya USS Gerald R. Ford diumumkan militer AS Minggu. Meski Trump telah menegaskan penambahan pasukan di Karibia sebagai bagian dari inisiatif antiperdagangan manusia, tetapi spekulasi telah berkembang bahwa Washington mungkin sedang mempertimbangkan intervensi militer ke pemimpin kuat Venezuela, Nicolas Maduro.

"Grup Serang Kapal Induk USS Gerald R. Ford telah memasuki wilayah tanggung jawabnya," kata Komando Selatan AS (SOUTHCOM), yang mengawasi pasukan Amerika di Amerika Latin dan Karibia, dikutip AFP, Senin (17/11/2025).

"Gugus tugas tempur telah memasuki Laut Karibia... mengikuti arahan Trump untuk membubarkan Organisasi Kriminal Transnasional dan melawan terorisme narkotika dalam membela Tanah Air," tegasnya.

"Gugus tugas tempur tersebut terdiri dari kapal induk AS tercanggih, dua kapal perusak berpeluru kendali, serta kapal dan pesawat pendukung lainnya."

Secara rinci sejak meluncurkan kampanye militer pada bulan September, pasukan AS telah menewaskan setidaknya 83 orang yang dituduh mengangkut narkoba di perairan internasional. AS tidak merilis detail apa pun untuk mendukung klaimnya bahwa orang-orang yang menjadi target dalam lebih dari 20 serangan tersebut.

Para ahli mengatakan kematian tersebut merupakan pembunuhan di luar hukum. Meskipun, targetnya adalah para pengedar narkoba yang sudah dikenal.

Sementara itu, Caracas memandang pengerahan militer sebagai ancaman nyata. Apalagi, sudah lama diketahui bahwa AS tidak mengakui Maduro sebagai presiden sah Venezuela dan telah mengeluarkan hadiah US$50 juta (sekitar Rp 834 miliar) untuk penangkapannya agar ia dapat menghadapi tuduhan memimpin kartel narkoba.

"Saya tidak bisa memberi tahu Anda apa itu, tetapi kami telah membuat banyak kemajuan dengan Venezuela dalam hal menghentikan masuknya narkoba," kata Trump di atas Air Force One.

Sebelumnya, Trump mengatakan dalam sebuah wawancara CBS News bahwa ia ragu Amerika akan berperang dengan Venezuela. Tetapi ia yakin masa jabatan Maduro sudah bisa "dihitung".

Militer AS juga telah meningkatkan kehadirannya di Trinidad dan Tobago, sebuah kepulauan di lepas pantai Venezuela. Pasukan AS dan Trinidad memulai latihan gabungan pada hari Minggu untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Awas 'Perang' Amerika! AS Bom Kapal Venezuela, 3 Tewas-Maduro Ngamuk

Read Entire Article
| | | |