Jakarta, CNBC Indonesia - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dilaporkan kembali menggila. Perusahaan beramai-ramai menunjuk AI sebagai penyebab pemecatan karyawan di berbagai sektor.
PHK terjadi di perusahaan global, dari teknologi hingga maskapai penerbangan. CNBC Internasional menuliskan salah satu yang melakukannya adalah Accenture, perusahaan bergerak di bidang konsultan teknologi.
Bulan lalu, perusahaan mengumumkan rencana restrukturisasi. Termasuk memecat mereka yang belum mampu meningkatkan keterampilan di bidang AI.
Berikutnya ada Lufthansa yang akan melakukan PHK pada 4.000 pekerjaan tahun 2030. Salesforce juga merumahkan 4.000 peran dukungan pelanggan bulan September karena AI melakukan setengah pekerjaan tersebut.
Adapula Klarna yang merupakan perusahaan fintech mengumumkan mengurangi 40% pegawainya. Alasannya kembali gara-gara AI, karena perusahaan mengadopsi alat berbasis teknologi tersebut secara agresif.
Duolinggo juga melakukan hal serupa. Perusahaan penyedia platform pembelajaran bahasa akan berhenti bergantung pada kontraktor dan sebagai pengganti mengisi kesenjangan akan menggunakan AI.
AI Jadi Kambing Hitam
Namun Asisten profesor AI dan peneliti Oxford Internet Institute, Fabian Stephany memberikan pandangan lain. Kemungkinan ada banyak hal di balik PHK yang ada, dan AI disebutnya bisa menjadi alasan yang diungkapkan kepada publik.
"Saya skeptis apakah PHK yang ada terhadi karena peningkatan efisiensi sesungguhnya. Ini lebih menjaid proyeksi ke AI dengan arti "Kita bisa menggunakan AI untuk menjadi alasan yang bagus"," ucapnya, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (20/10/2025).
Dia mencontohkan ada berbagai alasan perusahaan melakukan PHK. Misalnya karena melakukan perekrutan berlebihan selama era pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, seperti yang terjadi pada Duolinggo dan Klarna.
PHK yang terjadi kali ini bisa jadi menjadi 'pembersihan pasar'. Para perusahaan, Stephany mengatakan mencoba mencari kambing hitam dari kebijakan yang mereka lakukan.
"Alih-alih mengatakan 'kita salah perhitungan dua atau tiga tahun lalu', sekarang mereka bisa mencari kambing hitam dan itu dengan mengatakan 'Tapi ini karena AI'," dia melanjutkan.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raksasa AS Tumbang, Tutup Bisnis dan PHK Besar-besaran