Berat Tas Sekolah yang Ideal Buat Anak Menurut Penelitian

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Tas sekolah yang terlalu berat bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak, mulai dari nyeri otot hingga gangguan postur tubuh. Peneliti merekomendasikan agar berat tas punggung anak tidak melebihi 10 persen dari berat badan mereka.

Sementara untuk tas troli, batas aman yang disarankan adalah kurang dari 20 persen dari berat tubuh anak. Temuan ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Granada, Spanyol, terhadap 49 anak usia sekolah dasar. Para peneliti menghitung beban ideal yang aman untuk dibawa anak-anak setiap hari.

"Misalnya, jika seorang anak memiliki berat badan 50 kilogram, maka berat maksimal tas punggungnya sebaiknya tidak lebih dari 5 kilogram. Sedangkan untuk tas troli, tidak melebihi 10 kilogram," ujar peneliti Universitas Granada yang juga kontributor dalam studi tersebut, Eva Orantes González, PhD dikutip dari Healthline, Senin (!3/10/2025).

Banyak orang tua mungkin tidak menyadari tas sekolah yang berat dapat menimbulkan risiko kesehatan serius. Menurut Dr. Bradley Weinberger, dokter anak dari Cleveland Clinic, membawa tas terlalu berat bisa meningkatkan risiko nyeri leher dan punggung akibat perubahan postur tubuh.

Anak juga bisa mengalami rasa nyeri di bahu karena tekanan tali tas, bahkan gangguan keseimbangan yang meningkatkan risiko terjatuh. Hal serupa disampaikan Dr. Dina Kulik, pendiri Kidcrew Pediatrics, yang menyebut nyeri otot, bahu, serta postur tubuh yang membungkuk sebagai dampak umum dari kebiasaan membawa tas berlebihan setiap hari.

Di beberapa negara seperti Spanyol, banyak anak telah beralih ke tas troli. Sekitar 40 persen anak sekolah di sana menggunakan tas beroda karena dinilai lebih ringan dan tidak cepat membuat lelah.

González bilang, pengguna tas troli biasanya merasa lebih nyaman dan tidak mengalami nyeri punggung. Kulik juga menilai tas troli punya banyak keunggulan karena mengurangi beban pada bahu dan punggung anak.

Namun, tidak semua orang tua setuju dengan penggunaan tas troli. Taylor Lyn Hanberry, seorang ibu dua anak asal Amerika Serikat mengatakan, saat ia bersekolah dulu, anak-anak yang menggunakan tas troli sering menjadi sasaran perundungan.

"Saya tidak ingin anak saya mengalami hal yang sama," ujarnya. Selain itu, faktor cuaca seperti hujan dan jalanan yang tidak rata juga bisa menyulitkan anak dalam menarik tas troli.

Bagi anak yang tetap menggunakan tas punggung, para ahli menyarankan agar orang tua memilih tas yang ringan dan memiliki tali empuk untuk menekan beban di bahu. Anak juga disarankan membawa hanya barang-barang penting dan memanfaatkan loker di sekolah untuk menyimpan sebagian perlengkapan.

Selain itu, penggunaan sumber belajar digital dapat membantu mengurangi jumlah buku yang harus dibawa setiap hari. Anak sebaiknya juga mengenakan tas di kedua bahu agar beban terbagi rata dan melakukan pembersihan isi tas secara rutin agar barang tidak menumpuk.

Dr. Weinberger menekankan pentingnya kebiasaan ringan seperti menggunakan kedua tali tas dan menyimpan barang di meja sekolah atau loker, karena langkah sederhana itu bisa mencegah rasa sakit di masa depan. Sementara itu, Hanberry mengatakan dirinya kini membantu anak-anaknya mengatur isi tas dengan lebih efisien.

"Barang-barang bisa menumpuk tanpa disadari, jadi kami selalu membersihkan isi tas setiap akhir pekan," katanya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jarang Disadari Orang Tua, Ini 7 Tanda Diabetes pada Anak

Read Entire Article
| | | |