Bhayangkara FC Pede Hadapi PSIM: Kami Pernah Bermarkas di Solo, Stadion Manahan Punya Histori Positif

2 weeks ago 14

Bola.com, Jakarta - Bhayangkara FC akan meladeni PSIM Yogyakarta pada laga final Liga 2 2024/2025. Pertandingan krusial ini akan dimainkan di Stadion Manahan, Solo, Rabu (26/2/2025) sore WIB.

PSIM bertindak sebagai tuan rumahnya di pertandingan nanti, meski venue dimainkan di tempat netral yakni Stadion Manahan. Sesuai regulasi, pemuncak masing-masing grup babak 8 besar akan berhak menjadi tuan rumah untuk laga final, dengan syarat memiliki poin yang paling banyak.

Jarak dari Yogyakarta ke Solo hanya 60 kilometer, membuat para pendukung fanatik PSIM bakal berbondong-bondong membirukan Stadion Manahan.

Menurut informasi, sebanyak 17 ribu tiket disediakan oleh pihak panpel PSIM selaku tuan rumah hampir sold out. Dengan kondisi bakal ada banyak suporter PSIM, rupanya ditanggapi dengan santai bagi kubu Bhayangkara FC.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Kenangan di Kota Bengawan

Pelatih Bhayangkara FC, Hanim Sugiarto dalam sesi konferensi pers menjelang pertandingan mengatakan bahwa timnya bisa mendapatkan tuah dengan bermain di Solo. Sebab secara historis, Bhayangkara FC pernah bermarkas di Manahan.

Tanggal 27 November 2020 silam, Bhayangkara FC sempat berpindah markas dari Stadion PTIK Jakarta ke Stadion Manahan, untuk mengarungi Liga 1 2021. Kemudian mereka sedikit mengubah nama dengan menjadi Bhayangkara Solo FC.

Proses kilat perpindahan tim dari Jakarta menuju Solo tak lepas dari perkembangan COVID-19 di Ibu Kota, dan memaksa kompetisi harus dimainkan secara bubble di Pulau Jawa.

"Bhayangkara FC punya histori di sini, karena pernah ber-homebase di Solo. Ini sangat baik, sangat positif bagi kami walaupun status Bhayangkara FC adalah tim tamu. Yang pasti di manapun kami bermain, tidak ada kesulitan yang cukup berarti. Sekali lagi kami siap untuk laga final nanti," ucap Hanim Sugiarto.

Mental Jadi Kunci

Bhayangkara FC turun kasta dari Liga 1 tahun lalu. Membuat mereka harus berjuang untuk bisa kembali ke kasta tertinggi, termasuk harus berjumpa PSIM sejak fase grup.

Kedua tim sama-sama saling mengalahkan. PSIM berhasil mempermalukan tuan rumah Bhayangkara FC 1-0 pada tanggal 19 September 2024. Gol tunggal Rafinha memastikan kemenangan PSIM saat itu di Stadion Trisanja, Slawi.

Namun Bhayangkara FC sanggup melakukan revans dengan menggasak PSIM 2-1 di hadapan para pendukung Laskar Mataram pada tanggal 19 Desember 2024. Brace Frengky Missa memastikan tiga poin untuk Bhayangkara FC, dan satu-satunya gol PSIM dihasilkan lewat titik putih oleh Rafinha.

"Pertandingan besok tentu sangat berbeda dari ketika di fase grup, situasi dan atmosfernya berbeda. Tentunya mental para pemain menjadi fokus dan kuncinya, karena akan bermain di final dan tentunya tidak akan mudah. Tim kami sudah dalam progres yang baik dan siap menghadapi PSIM.

2 Tim Terkuat

Meski berhasil saling mengalahkan di fase penyisihan grup, rupanya PSIM masih punya catatan yang lebih mentereng dari Bhayangkara FC musim ini. Jika perolehan poin mereka ditotal sejak awal musim, PSIM mengoleksi 44 poin (hasil dari 29 poin ditambah 15 poin).

Tim kebanggaan Brajamusti dan The Maident juga sangat produktif mencetak gol. Total mereka mencetak 38 gol dan kemasukan 11 kali. Adapun Bhayangkara FC mengumpulkan total poin 42 poin (hasil dari 33 poin ditambah 9 poin). Spaso dkk. membukukan total 34 gol dan kemasukan 11 kali.

Dengan hasil pertemuan kedua tim yang sudah saling mengalahkan, membuat laga final nanti akan semakin sengit.

Read Entire Article
| | | |