Bisnis Apartemen di RI Lesu-Pengembang Susah Jualan, Ada Apa?

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum bergeliatnya ekonomi dalam beberapa waktu terakhir membuat banyak pengembang di sektor properti lebih memilih untuk mengerem. Pengamat properti dari AS Property Advisory Anton Sitorus menyebut bahwa hal itu mau tidak mau dilakukan sambil menunggu perbaikan ekonomi ke depannya.

"Kalau kita lihat faktor ekonomi kita tahun ini juga belum terlalu memungkinkan orang untuk buat ekspansi besar-besaran. Kalau kita lihat secara market ekonomi tahun ini juga dibayang-bayangi oleh kondisi global dengan perang tarif yang sekarang lagi cukup panas, mungkin orang juga jadinya menahan untuk ekspansi, dan itu pasti akan berpengaruh termasuk ke sektor properti," katanya kepada CNBC Indonesia, Minggu (4/5/2025).

Salah satunya juga mengarah pada pembangunan apartemen, dimana belum ada perbaikan yang terlihat meski udah ada bantuan dari pemerintah. Seperti diketahui, pasar apartemen di Jakarta selama Q1 2025 masih didukung oleh insentif pemerintah yakni pembebasan PPN 100% untuk paruh pertama tahun ini dan 50% di semester ke 2.

Namun, kinerja penjualan tidak mengalami perubahan, karena efek insentif di sektor apartemen tidak terlalu berpengaruh pada penjualan dibandingkan terhadap pasar rumah tapak. Diperkirakan dinamika ini akan berlanjut sepanjang tahun 2025.

Suasana gedung bertingkat di Kawasan Jakarta, Selasa (19/8/2018). Pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi di 2019 sebesar 5,3% yang didasarkan dengan outlookpertumbuhan di 2017 yang sebesar 5,2%. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)Foto: Ilustrasi Suasana gedung bertingkat di Kawasan Jakarta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Suasana gedung bertingkat di Kawasan Jakarta, Selasa (19/8/2018). Pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi di 2019 sebesar 5,3% yang didasarkan dengan outlookpertumbuhan di 2017 yang sebesar 5,2%. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

"Kalau apartemen kan memang beberapa tahun terakhir ini juga pertumbuhannya biasa-biasa aja lah, belum ada kenaikan yang struktural, jadi ya orang proyek-proyek yang masih jalan ya masih jualan tapi ya begitu aja, jualannya nggak terlalu tinggi-tinggi juga," sebut Anton.

Para pengembang juga berfokus pada penyelesaian proyek yang ada dan fokus untuk menghabiskan sisa stok lama daripada meluncurkan proyek baru. Dengan fokus pada penyelesaian proyek, selama Q1 ada ada dua pengembangan di Jakarta Selatan yang memulai proses serah terima.

Pengembang perlu inovatif untuk mendukung penjualan, diantaranya mengadopsi skema pembayaran yang lebih fleksibel dan penawaran promosi strategis seperti rencana cicilan yang diperpanjang, jaminan sewa, atau voucher untuk mengisi perabot di unit apartemen dapat membantu mendorong penjualan.

Di kuartal ini, dua proyek apartemen yang terletak di Jakarta Selatan yakni Apple 3 Condovilla dan The Veranda Resort Residence (Jimbaran Tower) telah memulai fase serah terima, sebanyak 708 unit. Dengan penambahan ini, total pasokan apartemen di Jakarta telah meningkat menjadi 230.755 unit (+0,3% QOQ dan +1,7% YOY).


(fys/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Meikarta Harus Kembalikan Dana Konsumen Maksimal 23 Juli 2025

Next Article Hunian Dekat LRT dan Transjakarta Kian Diminati

Read Entire Article
| | | |