BMKG Warning, Pandeglang Dikepung 3 Sumber Petaka Besar-Ada Megathrust

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan, penguatan edukasi kesiapsiagaan menjadi krusial melihat tren frekuensi gempa bumi yang terus meningkat dan mekanisme pembangkitan tsunami yang semakin kompleks.

Hal itu disampaikan Direktur Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG Setyoajie Prayoedhie saat menggelar Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) 2025 di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, Sabtu (18/10/2025).

SLG, ujarnya, salah satu upaya untuk membangun masyarakat siaga dan tangguh bencana.

"Mengingat Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu wilayah dengan tingkat risiko gempa dan tsunami yang tinggi di Provinsi Banten. SLG adalah wujud kepedulian negara terhadap keselamatan bangsa dari ancaman bahaya yang nyata," katanya dalam keterangan di situs resmi BMKG, dikutip Senin (20/10/2025).

Setyoajie memaparkan posisi Kabupaten Pandeglang, Banten yang memiliki tingkat kerawanan tinggi. Jelas dia, wilayah Pandeglang dipengaruhi oleh empat sumber utama potensi bencana.

Pertama adalah Zona Megathrust selatan Jawa dengan potensi M 8,9, zona sesar aktif (Semangko dan Ujung Kulon).

Lalu, Zona Graben Selat Sunda yang berpotensi longsor dasar laut. Dan ketiga, aktivitas Gunung Anak Krakatau.

"Mengingat kembali pada peristiwa tsunami 22 Desember 2018 akibat longsoran Gunung Anak Krakatau yang menerjang Kecamatan Sumur dan sekitarnya, serta gempa bumi M 6,9 pada 2019 yang guncangannya menimbulkan kepanikan di Kec. Sumur. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa ancaman di Pandeglang bersifat kompleks, baik dari sumber tektonik maupun non-tektonik," beber Setyoajie.

"Pada kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami kali ini, peserta akan dilatih simulasi gempa bumi kuat dengan skenario sistem peringatan dini gempa bumi yang tengah dikembangkan oleh BMKG, yaitu Indonesia Earthquake Early Warning System (InaEEWS)," jelas Setyoajie.

Di sisi lain, dia meminta pemerintah daerah, masyarakat, maupun pihak swasta bekerja sama meningkatkan kapabilitasnya agar peduli dan siap merespons tanda-tanda bahaya alam. Karena itu sama baiknya dengan memahami peringatan dini resmi dari BMKG.

Dia juga meminta Pemda Pandeglang mengimplementasikan 12 Indikator Komunitas Siaga Tsunami dari UNESCO-IOC. Yang mencakup pembangunan rambu evakuasi, peta bahaya tsunami, hingga rencana kontingensi.

"Terpenuhinya indikator ini tidak hanya bertujuan untuk mewujudkan cita-cita zero victim, tapi juga diyakini dapat meningkatkan kepercayaan investor dan wisatawan untuk datang ke wilayah tersebut," katanya.

BMKG sendiri telah memberikan dukungan teknologi vital bagi Pandeglang. Yaitu, 3 unit Warning Receiver System New Generation (WRS-NG)-perangkat penerima informasi gempa dan peringatan dini tsunami secara real-time dan telah terpasang di lokasi strategis: Kantor Setda Pandeglang, Kantor BPBD Kabupaten Pandeglang, dan KEK Tanjung Lesung.

Selain itu, sirene peringatan dini juga telah diaktifkan di Desa Teluk Labuan dan Desa Sidamukti untuk menjangkau masyarakat pesisir secara langsung.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pandeglang Riza Ahmad Kurniawan menegaskan, pelajaran dari tragedi masa lalu menjadi landasan utama untuk membangun komunitas yang tangguh. Di mana, sambungnya, saat bencana tsunami 2018, Kabupaten Pandeglang mencatat korban terbanyak dengan sedikitnya 292 orang meninggal, 3.976 luka-luka, dan puluhan ribu warga mengungsi.

"Peristiwa tujuh tahun lalu dan juga tsunami Pangandaran 2006 memberikan dua pelajaran penting. Pertama, wilayah pesisir Banten, termasuk Pandeglang, sangat rawan tsunami. Kedua, pemerintah serta masyarakat wajib membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana," kata Riza.

BMKG Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) 2025 di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, Sbatu (18/10/2025). (Dok. BMKG)Foto: BMKG Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) 2025 di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, Sbatu (18/10/2025). (Dok. BMKG)
BMKG Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) 2025 di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, Sbatu (18/10/2025). (Dok. BMKG)


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Tiba-Tiba BMKG Ingatkan Soal Megathrust di RI: Bukan Menakut-nakuti

Read Entire Article
| | | |