BPOM AS Izinkan Obat Peningkat Libido Perempuan Dipakai Lansia

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) telah setuju untuk memperluas penggunaan obat peningkat libido perempuan. Pil yang diminum sekali sehari itu kini dapat dikonsumsi oleh wanita pascamenopause hingga usia 65 tahun.

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat -- semacam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia, mengizinkan penggunaan obat itu bagi wanita lansia atau mereka yang mengalami menopause, Senin (15/12).

Mengutip Fortune, pil atau viagra tersebut bernama Addyi, yang pertama kali disetujui 10 tahun yang lalu untuk wanita pramenopause. Obat tersebut dapat membantu perempuan yang menderita penurunan libido atau gairah seks yang rendah.

Addyi, yang dipasarkan oleh Sprout Pharmaceuticals, awalnya diharapkan menjadi obat laris dalam kesehatan wanita. Tetapi obat tersebut memiliki efek samping termasuk pusing dan mual, hingga peringatan tentang bahaya bila menggabungkannya dengan alkohol.

Addyi bekerja pada zat kimia otak yang memengaruhi suasana hati dan nafsu makan. Pada tahun 2019, FDA menyetujui obat kedua untuk libido rendah pada wanita, suntikan sesuai kebutuhan yang bekerja pada serangkaian zat kimia neurologis yang berbeda.

Menurut survei, kondisi medis gangguan hasrat seksual hipoaktif, telah dikenal sejak tahun 1990-an dan diperkirakan memengaruhi sebagian besar wanita Amerika. Setelah kesuksesan besar Viagra untuk pria di tahun 1990-an, para produsen obat mulai menggelontorkan uang dalam penelitian dan terapi potensial untuk disfungsi seksual pada wanita.

Namun, mendiagnosis kondisi ini rumit karena banyaknya faktor yang dapat memengaruhi libido, terutama setelah menopause, ketika penurunan kadar hormon memicu sejumlah perubahan biologis dan gejala medis. 

FDA menolak Addyi dua kali sebelum persetujuannya pada tahun 2015, dengan alasan efektivitas obat yang minim dan efek samping yang mengkhawatirkan. Persetujuan baru berhasil setelah lobi oleh perusahaan dan pendukungnya.

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]