Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca perdagangan masih mencatat surplus pada Maret 2025. Surplus pada bulan Maret lalu mencapai US$ 4,33 miliar. Surplus ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 3,12 miliar. Ini adalah surplus ke-59 bulan beruntun sejak Mei 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan ekspor pada Maret 2025 hingga mencapai US$23,25 miliar dipicu oleh ekspor minyak dan gas. Sementara itu, impor hanya mencapai US$18,92 miliar, naik tipis 0,38% dibandingkan Februari 2025.
Surplus ini lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 lembaga. Konsensus ini memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Maret 2025 akan mencapai US$2,63 miliar dengan median ekspor sebesar terkontraksi 3,41% (year on year/yoy) dan impor tumbuh 6,48% yoy.
Meskipun surplus, neraca perdagangan sektor migas masih tercatat defisit senilai US$ 1,67 miliar. Defisit ini disumbang oleh hasil minyak dan minyak mentah.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BPS: Neraca Dagang RI Februari 2025 Surplus USD 3,12 Miliar
Next Article BPS: Ekspor RI Capai US$24,01 M, Turun 1,7% di November 2024