Bola.com, Semarang - PSIS Semarang mulai membakar kalorinya setelah melewati libur panjang. Berbagai program latihan disiapkan agar pemain kembali siap menghadapi lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2024/2025.
Setelah melewati libur panjang pada FIFA Matchday periode Maret 2025 dan hari raya Idulfitri, para pemain PSIS Semarang telah kembali berlatih sejak Kamis (3/4/2025). Mereka mulai memanaskan mesin jelang duel pekan ke-28 kontra Persik Kediri.
Pelatih PSIS, Gilbert Agius, menjelaskan bahwa fokus utamanya saat ini ialah mengembalikan kondisi kebugaran anak asuhnya. Para pemain melahap dua kali sesi latihan. Selain berlatih di lapangan, mereka juga harus berlatih di pusat kebugaran alias gym.
“Saat ini, kami berusaha mengembalikan kondisi kebugaran para pemain seusai libur panjang. Kami menyiapkan program latihan dua kali sehari. Saat mereka libur, kami juga beri program latihan mandiri,” ujar Gilbert Agius.
Berita video Bonek dan The Jakmania Serukan Suara Perdamaian di BRI Liga 1
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bisa Jaga Kondisi
Juru taktik asal Malta itu merasa cukup puas dengan kinerja para pemainnya dalam sesi latihan setelah libur panjang. Sebab, Septian David Maulana dkk bisa memperlihatkan intensitas yang tinggi ketika berlatih.
Menurut Gilbert, ini membuktikan bahwa penggawa Mahesa Jenar tetap disiplin dalam menjalankan program latihan mandiri yang wajib dijalankan selama libur panjang.
“Dalam mengikuti sesi latihan, para pemain bekerja cukup intens. Hal ini berarti bahwa mereka juga menjalankan program latihan mandiri dengan baik saat kami memberikan jatah liburan,” ujarnya.
Fokus Bakal Kalori
Pada masa-masa awal program latihan, Gilbert Agius lebih banyak memberikan materi latihan lari yang harus dilahap anak asuhnya. Tujuannya untuk membakar kalori yang menumpuk selama hari raya Idulfitri.
Pasalnya, perayaan hari raya bagi umat muslim ini sangat identik dengan berbagai makanan yang memiliki tinggi kalori dan lemak seperti opor ayam.
“Makanya, selama beberapa hari terakhir ini, para pemain lebih banyak berlari dalam sesi latihan. Mereka harus membakar kalori,” kata juru taktik yang telah mengantongi lisensi UEFA Pro tersebut.
Ancaman Degradasi
Saat ini, PSIS Semarang memang sudah tersungkur ke zona merah setelah melalui serangkaian hasil buruk pada beberapa laga terakhirnya. Mereka berada di peringkat ke-16 dengan koleksi 24 poin dari 27 laga.
Kondisi ini tak terlepas dari rekor buruk yang menjerat Mahesa Jenar. Sebab, mereka sudah melalui tujuh pertandingan tanpa meraih kemenangan, dengan rincian empat kali kalah dan tiga kali bermain imbang.
Salah satu yang menghambat PSIS meraih hasil maksimal dalam setiap pekannya memang tak bisa dilepaskan dari ketajaman lini serang yang amat memprihatinkan. Mereka jadi tim dengan produksi gol terendah di BRI Liga 1 musim ini.
Pasalnya, anak asuh Gilbert Agius hanya bisa mencetak 22 gol dari 27 laga. Angka ini menjadi yang terendah di antara semua kontestan. Kehadiran sosok pemain tajam memang jadi hambatan tersendiri bagi Mahesa Jenar.