Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan perihal cadangan devisa yang menguap hingga tersisa sebesar US$ 149,1 miliar per Oktober 2025.
Perry menuturkan cadangan devisa selama ini dipakai sebagai alat pertahanan karena kondisi global sedang tidak baik-baik saja.
"Itulah mengapa kami mengumpulkan cadangan devisa pada saat 'panen'. Kalau kata ketua Komisi IV ingat surat Yusuf ayat 46-49, kumpulkan saat panen jangan dimakan semuanya. Ada paceklik," ujar Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPD RI, Senin (17/11/2025).
Menurut Perry, pihaknya pernah mencatat cadangan devisa hingga US$ 150 miliar. Sekarang ketika kondisi nilai tukar bergejolak, 'panen' inilah yang digunakan BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Alhasil, cadangan devisa tersebut turun hingga US$ 149,1 miliar.
"Sehingga cadangan devisa kami ya turun, karena memang tugas kami menstabilkan nilai tukar rupiah," katanya.
"Cadangan devisa kami US$ 149,1 miliar, turun, memang kami gunakan untuk intervensi menstabilkan nilai tukar rupiah," sambungnya.
Perry mengakui rupiah memang melemah, tetapi pelemahannya relatif stabil dibandingkan negara lain seperti Jepang Yen dan Peso Filipina. "Kami mati-matian intervensi," tegas Perry.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Rupiah Bisa Perkasa, BI Ramal Kurs Rp16.000-16.500 di 2026
































:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339916/original/010495200_1757135510-20250904AA_Timnas_Indonessia_Vs_China_Taipei-108.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339674/original/047240900_1757081733-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-08.JPG)








:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310777/original/099498800_1754792417-527569707_18517708213000398_2665174359766286643_n.jpg)





