Deadline Negosiasi Tarif Trump 8 Juli, Nasib RI Aman?

1 day ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Batas akhir perundingan atau negosiasi kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump semakin dekat. Deadline itu akan jatuh pada 8 Juli 2025.

Pemerintah Indonesia sendiri sudah menyelesaikan seluruh rangkaian negosiasi tarif dengan Amerika Serikat. Dokumen negosiasi untuk menyesuaikan seluruh perundingan perdagangan yang berkeadilan pun telah diterima pemerintahan Trump.

"Itu kan rencananya 8 Juli (deadline), tapi Indonesia sendiri kan sudah mensubmit apa yang diminta oleh Amerika," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Pemerintah Indonesia percaya diri, dokumen negosiasi sudah memenuhi seluruh harapan Trump terhadap perdagangan yang adil antara kedua belah pihak. Harapannya, dengan negosiasi ini Trump tidak mengenakan tarif resiprokal sebesar 32% kepada RI.

Hasil dari negosiasi ini nantinya akan disampaikan langsung oleh Trump kepada pimpinan pemerintahan masing-masing negara yang bersedia negosiasi dengan AS. Untuk Indonesia, akan ia sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

"Dalam pertemuan kemarin dengan USTR (United States Trade Representative), mereka sudah menganggap bahwa dokumentasi dari Indonesia sudah lengkap. Jadi tinggal diserahkan kepada pemimpin, baik pemimpin kita maupun pemimpin Amerika," ucap Airlangga.

Trump sebetulnya telah melakukan percakapan langsung dengan Prabowo melalui sambungan telfon pada Kamis malam, 12 Juni 2025. Namun, Airlangga enggan menegaskan salah satu pembahasan dalam percakapan itu terkait hasil negosiasi tarif.

"Ya, pokoknya ada pembicaraan. Soal (isi pembicaraan) nya apa kita tunggu tanggal mainnya," tegas Airlangga.

Dilansir Reuters, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Rabu bahwa ia bersedia memperpanjang batas waktu negosiasi yang jatuh pada 8 Juli. Perpanjangan deadline ini ia sebut untuk menyelesaikan pembicaraan perdagangan sebelum tarif AS yang lebih tinggi berlaku.

Tetapi, Trump dilaporkan tidak percaya perpanjangan deadline itu diperlukan.

Ia mengatakan AS akan mengirimkan surat dalam satu hingga dua minggu ke depan yang berisi uraian persyaratan perjanjian perdagangan ke puluhan negara lain, yang dapat mereka terima atau tolak.


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Sebut Pintu Negosiasi Tarif dengan AS Kini Terbuka Lebar, tapi..

Read Entire Article
| | | |