Digoyang Skandal, Bank Ini Didenda Rp 2,5 T dan PHK 3.500 Karyawan

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank ANZ Australia, salah satu dari empat besar bank negeri Kanguru, tengah menghadapi tekanan besar. Ini setelah regulator menjatuhkan denda rekor sekaligus mengumumkan pemangkasan ribuan karyawan.

Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) menjatuhkan denda sebesar AUS$240 juta (sekitar Rp2,52 triliun) kepada ANZ atas "pelanggaran yang meluas". Termasuk salah kelola kesepakatan obligasi pemerintah senilai US$14 miliar, gagal merespons pemberitahuan kesulitan nasabah, memberikan pernyataan menyesatkan terkait suku bunga tabungan, serta tidak mengembalikan biaya ke nasabah yang telah meninggal dunia.

"Berkali-kali ANZ mengkhianati kepercayaan masyarakat Australia," kata Ketua ASIC, Joe Longo, dikutip AFP, Senin (15/9/2025).

"Hasil ini menunjukkan pengabaian yang tidak dapat diterima atas kepercayaan yang sangat penting bagi sistem perbankan," tambahnya.

Ketua ANZ, Paul O'Sullivan, mengakui kesalahan tersebut. Kenyataannya, ujar dia, perusahaan telah membuat kesalahan yang berdampak signifikan pada nasabah.

"Atas nama ANZ, saya meminta maaf dan meyakinkan bahwa kami telah mengambil tindakan yang diperlukan, termasuk meminta pertanggungjawaban para eksekutif terkait," ujarnya.


PHK 3.500 Karyawan

Masalah ANZ tak berhenti di situ. Bank yang baru saja menunjuk Nuno Matos sebagai CEO pada Mei 2025 ini juga mengumumkan akan memangkas 3.500 karyawan atau sekitar 8% dari tenaga kerja hingga September tahun depan.

Restrukturisasi ini diperkirakan menelan biaya AUS$560 juta atau Rp5,88 triliun, termasuk penghentian kontrak 1.000 pekerja lepas serta evaluasi ulang dengan pihak konsultan dan kontraktor.

"Saya tidak suka melakukan ini, tetapi ini demi masa depan perusahaan," kata Matos dalam Financial Review Asia Summit di Sydney pada Selasa lalu, dikutip Reuters.

"Keputusan ini sangat sulit, tetapi seharusnya menjadi pilihan terakhir," tambahnya.

Analis Atlas Funds, Michael Haynes, menilai langkah efisiensi ini bisa mendongkrak profitabilitas ANZ dalam jangka panjang. Namun karena PHK dilakukan bertahap, investor baru akan merasakan dampaknya penuh sekitar 2027.

Namun, langkah PHK mendapat penolakan keras dari serikat pekerja. Presiden Serikat Pekerja Sektor Keuangan Nasional (FSU), Wendy Streets, menyebut keputusan itu sebagai "kekacauan".

"Ketika FSU bertanya siapa yang akan mengambil alih pekerjaan 3.500 staf yang dipecat, pihak bank tidak punya jawaban. Itu bukan rencana, itu kekacauan," tegasnya.

ANZ memastikan perampingan tidak akan banyak memengaruhi peran yang berhubungan langsung dengan nasabah dan tetap berkomitmen mempertahankan karyawan Suncorp Bank, pascamerger senilai AUS$4,9 miliar atau Rp51,45 triliun yang diselesaikan tahun lalu.

Bank raksasa ini dijadwalkan merilis tinjauan strategis pada 13 Oktober 2025, di tengah sorotan publik dan regulator terhadap masa depannya.


(tfa/șef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ramai Orang Kaya AS Buka Rekening Bank di Swiss, Fenomena Apa?

Read Entire Article
| | | |