Jakarta, CNBC Indonesia — Nilai tukar rupiah berhasil ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (27/11/2025), melanjutkan tren penguatan mata uang Garuda dalam beberapa hari terakhir.
Melansir data Refinitiv, rupiah ditutup terapresiasi 0,12% ke posisi Rp16.635/US$ sekaligus menjadi level penutupan terkuat sepanjang November. Sejak pembukaan pagi hari, rupiah sudah menunjukkan penguatan signifikan sebesar 0,27% di level Rp16.610/US$.
Sepanjang perdagangan, rupiah bergerak stabil dalam rentang Rp16.610-Rp16.650/US$.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB tercatat menguat tipis 0,01% ke posisi 99,605, setelah sebelumnya melemah selama tiga hari beruntun. Penguatan yang terbatas ini tidak cukup menahan laju penguatan mata uang emerging markets, termasuk rupiah.
Penguatan rupiah hari ini sejalan dengan tren pelemahan dolar AS secara global dalam beberapa waktu terakhir.
Tekanan terhadap dolar AS semakin terlihat setelah laporan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa Kevin Hassett menjadi kandidat terdepan sebagai calon Ketua Federal Reserve (The Fed) menggantikan Jerome Powell. Hassett dipandang sebagai sosok dovish, sehingga pencalonannya dinilai bearish bagi dolar AS dan menambah tekanan terhadap greenback di pasar global.
Dari dalam negeri, sentimen stabilitas juga didukung oleh pernyataan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang menegaskan bahwa pergerakan rupiah ke depan akan lebih stabil, didorong oleh fundamental ekonomi domestik yang solid di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
"Rupiah akan stabil didukung imbal hasil, inflasi, dan prospek ekonomi," ujar Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (27/11/2025).
Perry juga menjelaskan bahwa stabilitas rupiah terus dijaga melalui intervensi yang dilakukan baik di pasar luar negeri maupun domestik, termasuk intervensi di pasar spot dan non-delivery forward (NDF). Selain itu, kebijakan DHE SDA (devisa hasil ekspor sumber daya alam) turut memperkuat pasokan dolar di dalam negeri.
"Ke depan BI menjaga stabilitas rupiah melalui intervensi terukur di spot, NDF onshore-offshore, dan pembelian SBN," tegasnya.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5319082/original/060228700_1755504247-pspr.jpg)









:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5193601/original/089204100_1745233045-Ilustrasi_-_Gerald_Vanenburg_di_Timnas_Indonesia_U-23_copy.jpg)




:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5299361/original/051300000_1753802514-WhatsApp_Image_2025-07-29_at_22.12.07.jpeg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4939096/original/049996300_1725747991-000_36FT7CN.jpg)