Geger Paket Mencurigakan, Parlemen Negara NATO Ini Ditutup Total

Jakarta, CNBC Indonesia - Kawasan Westminster, London, Inggris, sempat ditutup total oleh pihak kepolisian pada Kamis pagi waktu setempat. Penutupan dilakukan setelah tim penjinak bom dikerahkan ke lokasi untuk menangani sebuah paket mencurigakan yang ditemukan di area pusat pemerintahan tersebut.

Kepolisian Metropolitan London (Met Police) menerima laporan mengenai keberadaan paket mencurigakan tersebut sekitar pukul 07.30 pagi waktu setempat. Sebagai langkah antisipasi, petugas segera mengevakuasi warga yang berada di area College Green dan memasang garis polisi mulai dari Jewel Tower hingga Millbank House.

Dalam operasi tersebut, tim penjinak bom menggunakan kendaraan robot kendali jarak jauh untuk melakukan ledakan terkendali (controlled explosion) terhadap benda mencurigakan yang terletak di dekat patung Knife Edge, di tengah area taman tersebut.

Warga dan pejalan kaki yang berada di sekitar lokasi awalnya diminta menjauh ke jalan-jalan sekitarnya, sebelum akhirnya diperintahkan untuk melakukan evakuasi lebih jauh dari titik penemuan.

Setelah situasi dinyatakan aman, garis polisi akhirnya dibuka dan masyarakat diizinkan kembali ke area College Green sekitar pukul 08.15 pagi. Seluruh proses pengamanan dan sterilisasi lokasi berlangsung selama kurang lebih 45 menit.

Salah satu saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan bahwa benda tersebut tidak terlihat sangat mengancam secara kasat mata.

"Benda itu tidak tampak sangat mengancam, dan setelah robot masuk melakukan tugasnya, kami diizinkan kembali ke taman setelah menunggu sekitar 45 menit," ujarnya dikutip Jumat (19/12/2025).

Ia juga menambahkan bahwa petugas sempat meminta warga berpindah lokasi beberapa kali demi alasan keamanan selama proses peledakan terkendali berlangsung.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai isi dari paket tersebut, namun dipastikan tidak ada ancaman lanjutan di kawasan jantung politik Inggris tersebut.

(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]