Bola.com, Jakarta Apparel lokal tampaknya masih akan mendominasi klub-klub Liga 1 musim 2025/2026. Mayoritas kontestan telah menggunakan apparel dalam negeri untuk menyokong kebutuhan jersey mereka sejak musim lalu.
Sejak beberapa tahun terakhir, klub-klub di Tanah Air memang mulai mempercayakan kebutuhan apparel mereka kepada jenama lokal. Ini sekaligus meminggirkan apparel asing yang sempat mendominasi pada masa silam.
Melonjaknya brand-brand dalam negeri ini tak terlepas dari perkembangan industri jersey sepak bola di Indonesia. Setiap musim, muncul produsen-produsen jersey yang tak hanya menjanjikan kualitas, tetapi juga desain yang mencuri perhatian.
Sejumlah produsen pendatang baru memang mulai mengambil ceruk pasar untuk mensponsori apparel klub kasta tertinggi. Ada pula beberapa klub yang secara mandiri menyediakan kebutuhan jerseynya setiap musim.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dominasi Dua Jenama
Pada musim lalu, setidaknya ada dua apparel yang cukup dominan dalam memasok kebutuhan jersey peserta BRI Liga 2024/2025. Yang pertama ialah Specs, salah satu pemain lama di industri perlengkapan olahraga di Indonesia.
Specs tercatat menjadi apparel resmi bagi Bali United, Borneo FC, hingga Malut United. Tak hanya itu, mereka juga aktif mengendorse para pemain berlabel tim nasional seperti Witan Sulaeman, Ilham Rio Fahmi, Zanadin Fariz, Arkhan Kaka, dan lain-lain.
Selain itu, ada pula apparel pendatang baru, DRX. Meski baru hadir pada tahun 2020, mereka sudah berhasil menyokong enam klub Liga 1 musim lalu, yakni Dewa United, Persik Kediri, PSIS Semarang, PSM Makassar, PSS Sleman, dan Dewa United.
Sayangnya, kerja sama dengan PSS berakhir di tengah jalan. Klub asal Bumi Sembada itu juga terdegradasi ke kasta kedua. Hal yang sama juga dialami PSIS Semarang yang terpaksa harus turun kasta.
Kiprah Apparel Lainnya
Selain dua nama tersebut, klub-klub Liga 1 juga masih mempercayakan produksi jerseynya kepada apparel lokal. Arema FC, misalnya, bekerja sama dengan ETAMS. Lalu, ada Persib Bandung yang masih setia bersama Sportama.
Selain itu ada pula apparel semacam Juaraga yang menyokong Persija Jakarta, 1953 yang menjadi sponsor Persita Tangerang, Kasumasa (PSBS Biak), SPFC Apparel (Semen Padang), hingga Persis Solo yang menggunakan apparel sendiri.
Sementara itu, klub-klub yang hadir sebagai pendatang baru dengan status promosi juga tak jauh berbeda. PSIM Yogyakarta musim lalu menggunakan Apex, Bhayangkara FC memakai Mills, serta Persija Jepara yang menggunakan Adhoc.
Daftar Apparel Klub Liga 1
- Arema FC: ETAMS
- Bali United: Specs
- Borneo FC: Specs
- Dewa United: DRX
- Madura United: DRX
- Malut United: Specs
- Persebaya Surabaya: AZA
- Persib Bandung: Sportama
- Persija Jakarta: Juaraga
- Persik Kediri: DRX
- Persis Solo: Buatan sendiri
- Persita Tangerang: 1963
- PSBS Biak: Kasumasa
- PSM Makassar: DRX
- Semen Padang: SPFC Apparel
- PSIM Yogyakarta: Apex
- Bhayangkara FC: Mills
- Persijap Jepara: Adhoc