IHSG Tancap Gas Tembus 8.000 Usai BI Pangkas Suku Bunga

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan melesat menembus level psikologis 8.000 usai Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin menjadi 4,75%. Sesaat setelah Gubernur BI Perry Warjiyo memutuskan penurunan BI Rate IHSG melesat hingga 0,63% ke 8.007,13.

Saham-saham emiten perbankan ramai-ramai mengalami penguatan dengan investor merespons positif kebijakan moneter terbaru Bank Indonesia. Saham Bank Permata (BNLI) dan Bank Tabungan Negara (BBTN) tercatat mengalami kenaikan tertinggi, dengan saham Bank Central Asia (BBCA) dan Bank CIMB Niaga (BNGA) tercatat masih terkoreksi.

Nilai transaksi mencapai Rp 13,32 triliun. Sebanyak 28,86 miliar saham berpindah tangan dalam 1,73 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun terkerek menjadi Rp 14.524 triliun.

Mengutip Refinitiv, sebagian besar sektor berada di zona hijau. Teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan 2,09% dan diikuti kesehatan 1,57%.

Sektor teknologi melejit didongkrak oleh saham emiten milik konglomerat Lippo, James T. Riady (MLPT) yang terbang menyentuh batas auto reject atas (ARA) atau naik 20%, melanjutkan tren positif dalam tiga hari terakhir.

Multipolar Technology parkir di level 131.025 pada akhir sesi I dan tercatat menyumbang 9,6 indeks poin terhadap penguatan IHSG.

Adapun perdagangan hari ini, Rabu (17/9/2025), diperkirakan akan berlangsung dengan penuh kehati-hatian seiring sejumlah sentimen penting yang menjadi perhatian pelaku pasar.

Dari dalam negeri, fokus akan tertuju pada Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan menentukan arah kebijakan suku bunga acuan.

Selain memangkas suku bunga, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 3,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50%.

BI telah melakukan empat kali pemangkasan suku bunga sejak awal tahun. Suku bunga dipangkas masing-masing 25 bps pada Januari, Mei, dan Juli, dan Agustus, dari posisi 6,00% di Desember 2024 menjadi 5,00% pada posisi sekarang.

Selain itu, dari global, keputusan tentang suku bunga The Federal Reserve (The Fed) akan menjadi sorotan meskipun baru akan diumumkan pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Kedua agenda besar ini dinilai memiliki potensi untuk mempengaruhi pergerakan IHSG hingga nilai tukar rupiah sepanjang hari ini.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking! IHSG Tiba-Tiba Ambruk 1%

Read Entire Article
| | | |