IHSG Turun 0,13% Kala Saham Perbankan RI Pesta Pora

1 hour ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 10,84 poin atau turun 0,13% ke level 8.649,66 pada akhir perdagangan hari ini, Senin (15/12/2025). Koreksi ini terjadi meski saham-saham blue chip sektor perbankan kompak menguat.

Nilai transaksi hari ini tergolong ramai atau mencapai Rp 33,45 triliun, melibatkan 58,34 miliar saham dalam 3,59 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar turun menjadi Rp 15.816 triliun.

Saham emiten yang tergabung dalam konglomerasi bisnis Grup Bakrie tercatat masih mendominasi transaksi harian bursa. Tercatat 3 saham paling aktif hari ini di pasar reguler adalah BUMI dengan nilai transaksi Rp 5,12 triliun, BRMS Rp 2,26 triliun dan DEWA Rp 1,19 triliun. Transaksi 3 saham Grup Bakrie tersebut nyaris lebih dari seperempat total perdagangan bursa pagi ini.

Mayoritas sektor perdagangan berada di zona merah dengan koreksi terbesar dicatatkan oleh sektor energi, teknologi dan barang baku. Sementara kenaikan terbesar dicatat oleh sektor finansial, kesehatan dan konsumer primer.

Emiten Grup Konglomerat tercatat menjadi pemberat utama kinerja IHSG. Adapun beban terbesar atas gerak IHSG hari ini adalah emiten tambang batu bara Grup Sinar Mas dan Grup Bakrie. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) melemah 5,08% ke Rp 100.850 per saham dan berkontribusi atas pelemahan 20,03 indeks poin. Sementara itu Bumi Resources (BUMI) hari ini melemah 6,32% ke Rp 344 per saham dengan kontribusi pelemahan 12,89 indeks poin.

Emiten perbankan tercatat menjadi penopang utama kinerja IHSG hari ini, khususnya bank blue chip raksasa RI dengan kapitalisasi raksasa. Saham Bank Central Asia (BBCA) naik 3,75% ke Rp 8.300 per saham dengan kontribusi penguatan 28,37 indeks poin.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) hari ini melesat 4,13% ke Rp 3.780 per saham menjadi penopang utama kinerja IHSG dengan sumbangan 24,74 indeks poin.

Kemudian ada Bank Mandiri (BMRI) yang terapresiasi 3,53% ke Rp 4.990 dengan sumbangan 14,19 indeks poin dan terakhir Bank Negara Indonesia (BBNI) yang melonjak 4,72% ke Rp 4.440 per saham dengan kontribusi 6,87 indeks poin.

Pada pekan lalu, investor domestik semakin mendominasi pasar. Rasio investor asing menciut jadi 24% dari sebelumnya 28%, sedangkan investor domestik meningkat dari 72% menjadi 76%.

Pekan ini, investor perlu mencermati sejumlah sentimen sepanjang pekan ini, baik dari dalam atau luar negeri. Sebagai catatan, pekan ini menjadi minggu terakhir tahun ini di mana perdagangan akan berlangsung lima hari penuh.

Pada pekan depan dan pekan berikutnya, aktivitas perdagangan banyak libur karena cuti bersama dan libur Natal serta Tahun Baru.

Dalam perkembangan berbeda, pasar saham Asia-Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Senin, (15/12/2025), mengikuti Wall Street pada Jumat lalu seiring investor mengambil jeda dari reli saham bertema kecerdasan buatan (AI).

Melansir CNBC.com, Manajer portofolio Argent Capital Management, Jed Ellerbroek, menyebut investor saat ini cenderung berhati-hati dan waspada terhadap sektor AI, meski belum sepenuhnya pesimistis.

Pelaku pasar di Asia juga mencermati rilis data penting dari China yang dijadwalkan mengumumkan penjualan ritel, investasi aset tetap, serta output industri untuk periode November. Data tersebut akan menjadi indikator penting arah pemulihan ekonomi China ke depan.

Di Korea Selatan, indeks Kospi anjlok 2,16% sementara indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 1,17%. Saham unggulan sektor semikonduktor turut tertekan, dengan SK Hynix merosot lebih dari 4% dan Samsung Electronics melemah 3,3%.

Jepang merilis survei Tankan kuartal IV yang menunjukkan indeks optimisme bisnis produsen besar naik ke level +15, tertinggi dalam empat tahun. Angka ini meningkat dari +14 pada kuartal sebelumnya, sesuai dengan ekspektasi ekonom yang disurvei Reuters, sementara indeks non-manufaktur tercatat di level +34.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,66% pada perdagangan awal pekan. Penurunan ini terjadi setelah negara tersebut diguncang serangan senjata terburuk dalam lebih dari 30 tahun yang menewaskan sedikitnya 15 orang pada Minggu.

Pasar saham Jepang juga bergerak di zona merah, dengan Nikkei 225 turun 1,3% dan Topix melemah 0,27%. Sementara itu, kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 25.735, lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI di 25.976,79.

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |