iPhone 16 Diskon Sampai Rp 5 Juta, HP China Kalah

22 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple berhasil menjadi raja baru di China. Diskon besar-besaran berhasil membuat iPhone 16 menjadi HP paling laris di Negeri Tiongkok.

Data Counterpoint Research yang dikutip oleh Reuters menyatakan iPhone adalah merek HP terlaris sepanjang Mei di pasar China.

Kinerja di China dan Amerika Serikat membuat penjualan iPhone secara global naik 15 persen pada April dan Mei dibandingkan periode yang sama pada 2024. Pertumbuhan penjualan tersebut kinerja terbaik Apple sejak pandemi Covid-19.

Counterpoint memperkirakan lonjakan penjualan iPhone didukung oleh upaya menghindari dampak tarif yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Peritel memborong iPhone sebelum tarif Trump berlaku.  

"Kinerja iPhone kuartal II tampak menjanjikan, tetapi seperti biasa, bisa berbalik ke kedua arah dan didikte oleh dua pasar, AS dan China," kata Ivan Lam dari Counterpoint.

Data yang dihimpun dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China menunjukkan bahwa distribusi HP merek luar negeri di pasar China pada April naik dari 3,52 juta unit menjadi 3,5 juta unit.

Tekanan penjualan dan persaingan yang makin ketat dengan HP merek hina memaksa Apple mengenakan potongan harga besar-besaran di pasar China. Di platform ecommerce China, iPhone 16 dijual dengan diskon hingga US$ 351 (Rp 5,7 juta) pada Mei.

Saingan utama Apple di pasar China, Huawei, baru saja meluncurkan seri HP premium mereka yaitu Pura 80 Pro yang dijual di harga hingga 9.999 yuan (Rp 22,5 juta).

Mengutip Reuters, Kamis (12/6/2025), Huawei berfokus pada kameranya. Kali ini perusahaan menyematkan teknologi Xmage. Terdapat lensa ultra wide angle serta telefoto makro. Tak lupa AI juga ikut masuk dalam ponsel ini, tugasnya untuk identifikasi objek serta memberikan informasi tertentu.

Namun Reuters mencatat Huawei tetap bungkam soal chip yang mendukung kinerja seri Pura 80 tersebut.

Sejak kembali ke pasar ponsel, peluncuran Huawei memang jadi topik yang penting. Mengingat perusahaan berambisi untuk kembali merebut posisi teratas pasar dalam negeri saat masih terlilit sanksi dari pemerintah Amerika Serikat (AS).

Termasuk terkait chip 5G karena AS melarang produk tersebut dijual kepada Huawei. Sebelumnya Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dilaporkan tengah diselidiki oleh Departemen Perdagangan AS karena diduga menjual chipnya untuk Huawei.

TSMC sendiri telah membantah kabar tersebut. Perusahaan memastikan akan tunduk pada aturan yang ada.

"TSMC adalah perusahaan yang taat hukum dan berkomitmen untuk tunduk kepada semua aturan dan regulasi, termasuk pembatasan ekspor," kata juru bicara TSMC kepada Reuters, Rabu (23/10/2024). "Kami secara aktif berkomunikasi dengan Departemen Perdagangan AS soal laporan tersebut [dari The Information]. Kami tidak mengentahui soal penyelidikan apapun untuk saat ini."


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article iPhone Terpuruk, DeepSeek Bisa Jadi Juru Selamat

Read Entire Article
| | | |