Bola.com, Jakarta - Laga melawan Timnas Indonesia pada matchday pamungkas Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (10-6-2026), tidak hanya memperlihatkan dominasi Jepang di atas lapangan, tetapi juga menjadi momen bersejarah bagi sepak bola Negeri Sakura.
Dua tonggak penting tercipta dalam pertandingan yang digelar di Stadion Panasonic Suita (Panasta) itu, untuk pertama kalinya dalam hampir 20 tahun, dua bersaudara tampil bersama di timnas, dan rekor usia termuda di kualifikasi Piala Dunia pun berhasil dipecahkan.
Momen bersejarah pertama terjadi pada menit ke-61 babak kedua ketika gelandang muda Kota Sano masuk dari bangku cadangan menggantikan rekan setimnya.
Masuknya Kota membuatnya tampil bersama sang kakak, Kaishu Sano, dalam seragam timnas senior Jepang untuk pertama kalinya di laga resmi internasional.
Ini adalah kali pertama sejak 2006, Jepang menurunkan dua bersaudara dalam satu pertandingan resmi tingkat internasional. Ketika itu, duet kembar Hisato dan Yuto Sato tampil bersamaan dalam laga melawan Yaman di Kualifikasi Piala Asia 2006.
Bahkan jika melihat khusus ke ajang Kualifikasi Piala Dunia, peristiwa serupa terakhir terjadi jauh lebih lama—tepatnya pada Oktober 1993—saat Yasuyuki Miura dan legenda hidup, Kazuyoshi Miura, tampil bersama membela Samurai Biru.
Ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani, harus mengakui keunggulan pasangan Korea Selatan, Kim Won-ho/Seo Seung-jae di final Indonesia Open 2025.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rekor Pemain Termuda
Tak berhenti di situ, delapan menit berselang, pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, kembali memberi kejutan dengan memasukkan Ryunosuke Sato, pemain muda kelahiran 2006.
Saat menginjakkan kaki di lapangan, Ryunosuke resmi menjadi pemain termuda yang pernah tampil membela Timnas Jepang di ajang Kualifikasi Piala Dunia, yakni pada usia 18 tahun dan 237 hari.
Dengan penampilan tersebut, Ryunosuke berhasil melampaui rekor sebelumnya yang dipegang Shinji Kagawa, yang mencatat debutnya di kualifikasi saat berusia 19 tahun dan 212 hari.
Secara keseluruhan, Ryunosuke kini tercatat sebagai pemain keempat termuda sepanjang sejarah Timnas Jepang, hanya kalah dari Daisuke Ichikawa, Takefusa Kubo, dan Shinji Ono—nama-nama besar yang sudah mewarnai sejarah sepak bola Jepang.
Generasi Emas Berikutnya
Kombinasi antara pemain-pemain berpengalaman dan talenta muda menjanjikan seperti ini menegaskan bahwa Jepang tengah berada di jalur transformasi yang kuat menuju generasi emas berikutnya.
"Kehadiran para pemain muda ini, dipadukan dengan fondasi senior yang solid, menunjukkan bahwa sepak bola Jepang siap menghadapi tantangan global dengan kekuatan baru," demikian narasi yang berkembang di kalangan media Jepang.
Kemenangan meyakinkan atas Timnas Indonesia bukan hanya menambah catatan positif Hajime Moriyasu dan anak asuhnya, tetapi juga mempertegas status Jepang sebagai kekuatan besar di kawasan Asia.
Pelajaran bagi Timnas Indonesia
Sementara bagi Timnas Indonesia, harus belajar banyak dari kekalahan besar yang diderita di kandang Jepang ini.
Timnas Indonesia pun harus bersiap menatap putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sebab, lawan-lawan di ajang itu akan sangat berat.
"Kami sangat kecewa, tentu saja, tetapi kami harus bersiap untuk putaran keempat. Dan bagi saya, itu yang terpenting sekarang, untuk melihat kembali setelah pertandingan, belajar dari situ, dan menatap putaran keempat dan siapa lawan kami berikutnya. Tentu saja, setiap peserta di putaran keempat sangat kuat," ujar Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia.
Sumber: The Thao 247