Kata-kata Menyentuh Rafinha setelah Tinggalkan PSIM: Terima Kasih Yogyakarta, AYDK!

Bola.com, Yogyakarta - Rafinha resmi meninggalkan PSIM Yogyakarta dan berlabuh ke PSIS Semarang. Kepergian bomber asal Brasil itu diumumkan manajemen Laskar Mataram pada Senin (29/12/2025) malam WIB.

Ucapan perpisahan yang panjang nan emosional disampaikan pemain bernama lengkap Rafael de Sa Rodrigues itu dalam video yang diunggah akun media sosial resmi klub.

Dengan mata berkaca-kaca, Rafinha mengungkapkan isi hatinya. Perasaannya campur aduk karena harus meninggalkan klub yang ia bawa juara Pegadaian Liga 2 2024/2025 sekaligus promosi ke BRI Super League 2025/2026.

"Apa yang saya rasakan saat ini, saya tidak tahu apa yang saya rasakan sekarang karena campur aduk, tahu kan, dan itu sedih, sangat sedih. Tapi saya juga bahagia karena saya sudah berusaha sebaik mungkin di sini. Saya bangga pada diri sendiri karena saya sudah memberikan yang terbaik," ucap Rafinha.

"Hari pertama saya datang ke sini hingga hari terakhirku hari ini, saya bangga pada diri saya, pada keluarga saya, pada dukungan di belakangku. Jadi tentang perasaan saya sekarang, saya tidak bisa menjelaskannya karena saya belum pernah merasakan ini sebelumnya. Jadi, jujur saja, saya mencintai kota ini, saya mencintai klub ini," lanjutnya.

Memperkuat Laskar Mataram sejak 11 Juli 2024, striker berusia 33 tahun itu menganggap PSIM sudah seperti rumah sendiri. Rafinha pun mendoakan yang terbaik buat mantan klubnya tersebut.

"Selama dua tahun di sini, hampir tiga tahun tapi saya bisa bilang kota ini, klub ini adalah rumah saya. Saya harap para pemain datang ke sini, atau tetap di sini, terus berjuang sekeras mungkin, bekerja sekeras mungkin, jangan pernah menyerah," katanya.

"Semoga PSIM tetap sama, tetap di tiga besar. Dan ya, saya harap kesuksesan untuk PSIM dan mendapatkan dukungan yang semakin banyak. Saya merasa dukungan untuk PSIM, sekali biru, selamanya biru."

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Saya mencintai kalian semua. Sejak hari pertama saya datang ke sini, kalian telah mendukungku dengan sangat banyak, dari hari pertama hingga sekarang, mengirimkan pesan setiap hari," sambung Rafinha.

Meski akhir perjalanan bersama PSIM tidak ditutup dengan cerita manis, Rafinha mengaku merasa sangat dicintai selama menjadi bagian dari skuad Laskar Mataram. Diketahui, musim ini dia tidak masuk dalam skema permainan pelatih Jean-Paul van Gastel.

Hingga pengujung putaran pertama BRI Super League, Rafinha baru tampil dalam tiga pertandingan, itupun sebagai pengganti. Dia bahkan sudah tak masuk dalam daftar susunan pemain alias DSP sejak Oktober lalu.

"Jadi ya, saya berjuang untuk dukungan, saya berjuang untuk PSIM, saya berjuang untuk semua orang. Dan saya mendapatkan ini kembali untuk saya, orang-orang yang berjuang untuk saya. Saya tahu saya merasa orang-orang sangat mencintai saya di sini," ujarnya.

"Ya, saya harap suatu hari nanti saya bisa kembali ke sini dan bermain lagi dengan dukungan ini karena saya sangat menyukai bermain di panggung penuh dukungan ini. Teriakkan nama saya, teriakkan nama PSIM. Jadi terima kasih atas semua dukungan."

"Saya sangat mencintai kalian semua. Saya tidak akan pernah melupakan kalian. PSIM, AYDK!," pungkas Rafinha.

Keberhasilan PSIM promosi ke kasta tertinggi Liga Indonesia musim ini tidak bisa dilepaskan dari peran Rafinha. Eks pemain PSCS Cilacap itu mampu mengukir 20 gol dari 22 pertandingan.

Laskar Mataram memang sangat bergantung pada Rafinha di lini depan. Bisa dibilang, pemain berpostur 170 cm tersebut merupakan pembelian terbaik Laskar Mataram pada saat itu.

Performa apik tersebut membuat Rafinha dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga 2 2024/2025. Hanya, dia gagal menyabet gelar top scorer lantaran kalah selisih satu gol dari pemain Persipura Jayapura, Ramai Rumakiek.