Kiamat Driver Online Bawa Petaka Baru, Buktinya Sudah Banyak

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri taksi otomatis tanpa sopir (robotaxi) berkembang pesat. Raksasa teknologi berkolaborasi dengan perusahaan otomotif untuk menggelar robotaxi di beberapa negara, seperti Amerika Serikat (AS), China, Uni Emirat Arab, hingga mulai menular ke Singapura.

Kendati demikian, industri ini belum sepenuhnya matang. Ada banyak hambatan dari sisi regulasi, terutama terkait keselamatan penumpang.

Baru-baru ini, Waymo yang merupakan perusahaan robotaxi kawakan dari AS mengeluarkan 'software recall' alias penarikan software pada unit robotaxi-nya, menyusul banyak keluhan atas awak robotaxi yang keliru saat berada di sekitar penyetopan bus sekolah.

Waymo mengatakan software recall ini bersifat sukarela. Perusahaan akan mengajukannya ke Lembaga Keamanan Lalu Lintas Nasional AS (NHTSA) pada awal pekan ini.

Sebagai informasi, software recall berbeda dengan penarikan keamanan tradisional. Menurut laporan Engadget, software recall diperbaiki melalui pembaruan over-the-air (OTA), alias pembaruan otomatis tanpa perlu menarik unit robotaxi dari pasaran.

Masalah Waymo dengan bus sekolah mulai dilaporkan pada Oktober 2025. Kala itu, NHTSA membuka penyelidikan, setelah laporan media yang menyebut robotaxi Waymo tetap berjalan melalui penyetopan bus sekolah di Atlanta.

Setelah penyelidikan dilakukan, Waymo mengatakan telah memperbaiki isu tersebut melalui pembaruan. Namun, ternyata masalah yang sama masih tetap terjadi, dikutip dari PCMag, Sebin (8/12/2025).

Pada 20 November 2025, Distrik Sekolah Independen Austin menuliskan ke Waymo bahwa pihaknya memiliki bukti-bukti setidaknya 19 pelanggaran yang dilakukan oleh robotaxi Waymo terkait bus sekolah. Waymo mengatakan 5 di antaranya sudah diperbaiki.

Satu di antara 5 insiden tersebut menunjukkan robotaxi Waymo tetap bergerak setelah seorang murid berjalan melewatinya, tetapi masih di jalan.

Dalam suratnya, distrik sekolah juga meminta Waymo untuk menghentikan operasinya selama jam-jam penjemputan dan pengantaran sekolah hingga masalah tersebut teratasi.

Pada 24 November, NHTSA menindaklanjuti permintaan tersebut, meminta Waymo untuk mengonfirmasi apakah mereka berencana untuk menghentikan operasinya atau mengajukan penarikan kembali untuk memperbaiki masalah tersebut. Waymo mengonfirmasi penarikan tersebut pada pekan lalu.

"Menerapkan standar keselamatan tertinggi berarti menyadari kapan perilaku kami seharusnya lebih baik," ujar Mauricio Peña, kepala keselamatan Waymo, kepada The Verge.

"Oleh karena itu, kami telah memutuskan untuk mengajukan penarikan perangkat lunak secara sukarela kepada NHTSA terkait dengan pengurangan kecepatan dan penghentian yang tepat dalam skenario ini," ia menambahkan.

Kecacatan tersebut ditemukan pada sistem kemudi otomatis (ADS) generasi kelima Waymo. Perusahaan sebelumnya telah menarik sekitar 1.200 kendaraan ketika perangkat lunak yang sama menyebabkan mobil mereka menabrak pembatas jalan, seperti rantai dan gerbang.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |