Kisah Resti Ridiyanti, Anak Tukang Batagor yang Menderita Tumor

1 day ago 6

Resti Risdiyanti (13) lahir dengan kondisi langka bernama neurofibromatosis atau tumor. Sejak usia satu tahun, benjolan kecil mulai tumbuh di bagian mata, lalu menyebar hingga ke bibirnya. Kondisi ini tidak hanya mengganggu penampilan fisiknya, tetapi juga berpotensi membatasi aktivitasnya di masa depan.

Untuk memastikan diagnosis, keluarga sudah melakukan biopsi dengan biaya yang ditanggung BPJS. Namun, perjalanan pengobatan Resti bukan tanpa hambatan. Kendala operasional, transportasi, serta biaya tambahan menjadi tantangan besar bagi keluarganya.

"Uang mah ada tapi cuman cukup buat biaya sehari-hari biaya bulak balik rs nya engga ada" ujar," ungkap Hendhi relawan berbuatbaik

Ayah Resti sehari-hari berjualan batagor keliling dengan penghasilan rata-rata hanya Rp40.000 per hari. Di tengah keterbatasan itu, Resti tetap berusaha membantu ayahnya berdagang keliling. Semangatnya untuk tetap beraktivitas, meski kondisi fisiknya terbatas, menjadi bukti betapa kuat dirinya menghadapi ujian hidup.

"Si bapak berjualan penghasilan kotornya tujuh puluh ribu kalo bersihnya ya setengahnya bisa empat puluh ribu atau tiga puluh ribu" papar Hendhi relawan berbuatbaik.

Kini, langkah selanjutnya adalah membawa Resti ke rumah sakit di Bandung agar mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Di tengah segala kesulitan itu, sang Ayah Sukmana, tak pernah lelah berharap. Ia hanya ingin satu hal putrinya bisa tumbuh sehat dan bahagia seperti teman-teman sebayanya.

"Resti ini anak kesayangan ayahnya dia cuman pengen anaknya sembuh biar engga di bully biar pede" ujarnya lagi

#sahabatbaik kamu bisa membantu Resti melihat dunia lebih indah dengan mulai donasi sekarang juga di berbuatbaik.id. Terasa lebih sempurna karena donasi di berbuatbaik.id, 100% tersalurkan.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Hampir Setahun di RS, Putri Berjuang Sembuh dari Penyempitan Usus

Read Entire Article
| | | |