Jakarta -
Didapatkan dari kotoran hewan, kopi luwak menjadi salah satu kopi termahal di dunia. Namun, di balik keunikannya, proses pembuatannya menuai kontroversi.
Kopi luwak adalah kopi asal Indonesia yang terbuat dari hasil fermentasi dari sisa kotoran luwak. Luwak sendiri merupakan hewan sejenis musang.
Jadi, luwak diberi makan buah cherry kopi. Kemudian, luwak tersebut akan mengeluarkan kotoran bercampur dengan biji kopinya. Nah, biji kopi itulah yang kemudian diproses menjadi minuman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produksi kopi luwak melibatkan pengumpulan, pencucian, pengeringan, dan pemanggangan. Meskipun terkesan 'jijik' karena dari kotoran hewan, tetapi kopi ini punya rasa yang unik.
1. Karakteristik kopi luwak
Kopi Luwak. Foto: Instagram/bevarabia
Proses pencernaan luwak dapat meningkatkan cita rasa kopi. Itu karena enzim dalam perut luwak dapat memecah protein dalam biji kopi, sehingga menghasilkan rasa yang lebih halus dan tidak terlalu pahit.
Meskipun namanya mungkin menyiratkan rasa yang tidak enak, tetapi rasa kopi luwak sebenarnya lebih kompleks dan subyektif.
Profil rasa kopi luwak dapat bervariasi, tergantung pada jenis kopi yang digunakan, proses pemanggangan, dan faktor kainnya.
Beberapa orang menggambarkan rasanya kaya, halus, dan agak seperti cokelat. Namun, ada juga sebagian yang mengatakan bahwa rasanya sedikit apek.
2. Harga kopi luwak
Kopi luwak asal Indonesia ini dikenal sebagai kopi termahal di dunia. Kopi luwak pernah dijual senilai Rp 20 juta per kilogram. Untuk seduhannya per gelas dibanderol sekitar Rp 100.000.
Saking uniknya, kopi ini banyak ditawarkan di negara lain. Salah satunya di California, Amerika Serikat ada kedai yang menawarkan kopi luwak.
Kedai kopi tersebut bernama Funnel Mill. Segelas kopi luwak di kedai kopi tersebut dibanderol sekitar Rp 760.000.
Kontroversi kopi luwak ada di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Kesibukan Dapur Kue Keranjang di Bandung Jelang Imlek"
[Gambas:Video 20detik]