Lagi Tren Layanan Sewa iPhone, Waspada Bahaya Ini Mengintai

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren sewa smartphone kini semakin populer di masyarakat demi menunjang penampilan dan mengabadikan momen bersama keluarga. Namun di balik tren ini, tersembunyi risiko serius seperti ancaman pencurian data pribadi dan pembajakan akun.

Founder dan Group CEO VIDA, Niki Luhur menilai, menyewa smartphone untuk keperluan sesaat memang praktis, tapi harus diingat, perangkat tersebut dapat menyimpan jejak data sensitif. Banyak orang tidak sadar bahwa dengan mengakses akun digital atau mengisi data pribadi seperti KTP dan foto selfie di perangkat sewaan, mereka membuka celah bagi kejahatan siber.

"Para pelaku tidak perlu lagi meretas sistem, cukup memanfaatkan data yang tertinggal, cache aplikasi, atau akses residual di perangkat iOS atau Android, untuk mengambil alih akun korban hanya dalam hitungan menit," ujar Niki Luhur dalam siaran pers kepada CNBC Indonesia.

Sebagai penyedia solusi identitas digital dan pencegahan fraud bersertifikasi, VIDA pun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menggunakan perangkat sewaan, terutama ketika mengakses layanan digital penting seperti perbankan, dompet digital, e-commerce, maupun media sosial.

Whitepaper terbaru VIDA bertajuk Where's The Fraud? The State of Authentication and Account Takeovers in Indonesia mengungkapkan fakta mengkhawatirkan, bahwa 97% perusahaan di Indonesia mengalami insiden pembajakan akun (Account Takeover) dalam 12 bulan terakhir.

Selain itu, 67% konsumen menjadi korban transaksi tidak sah di akun digital mereka. 7 dari 10 serangan siber terhadap bisnis dan individu melibatkan akses tidak sah dari perangkat atau lokasi tidak dikenal.

"Ada juga 71% kasus pembajakan akun berujung pada kerugian finansial atau transaksi ilegal," kata Niki.

Melihat tingginya risiko keamanan ini, VIDA menyarankan beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat, antara lain, hindari menyimpan informasi sensitif di perangkat sewaan, seperti password, PIN, atau data perbankan. Niki juga menyarankan untuk memastikan perangkat telah melalui proses factory reset sebelum dan sesudah digunakan untuk menghapus seluruh jejak data.

"Gunakan autentikasi berlapis saat mengakses akun digital guna mencegah akses tidak sah dan sebisa mungkin, hindari login ke akun penting menggunakan perangkat yang bukan milik pribadi," kata Niki.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang Tarif AS Vs China, Pengusaha Parfum Curhat Ini

Read Entire Article
| | | |