Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai maraknya jual beli kendaraan hanya menggunakan STNK tanpa BPKB, berisiko menimbulkan sengketa kepemilikan dan risiko kredit bagi multifinance.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan, fenomena ini antara lain dipicu oleh harga yang lebih murah, kemudahan transaksi, dan kurangnya edukasi konsumen.
"Perusahaan multifinance perlu tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, memverifikasi dokumen secara memadai, menjadikan BPKB sebagai agunan, serta meningkatkan edukasi publik agar transaksi kendaraan dilakukan melalui jalur resmi dengan dokumen lengkap," terang Agusman dikutip dari jawaban tertulis, Selasa, (18/12/2025).
Seiring dengan fenomena tersebut, pembiayaan kendaraan baru oleh industri multifinance per Oktober 2025 terkontraksi 3,64% yoy menjadi sebesar Rp230,36 triliun. Penurunan ini sejalan dengan revisi penjualan kendaraan baru oleh Gaikindo dan perlambatan pasar otomotif, yang menekan pembiayaan kendaraan baru hingga akhir tahun.
Meski demikian, pembiayaan kendaraan listrik dinilai bisa mendongkrak pertumbuhan pembiayaan di tahun depan. Diketahui, per Oktober 2025, pembiayaan mobil listrik oleh industri multifinance tumbuh 2,70% month to month (mtm) menjadi sebesar Rp17,64 triliun.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, fenomena di lapangan menunjukkan, banyak kendaraan yang dijual tanpa BPKB tersebut belum lunas kreditnya.
"Ya nasabah nggak bayar (cicilan). Begitu dikunjungi nasabahnya sudah hilang. Begitu ditanya, nasabahnya bilang mobil sudah nggak ada di dia," kata Suwandi dihubungi Senin, (15/12/2025).
Cicilan kredit mobil dan motor yang macet bisa mendorong rasio non performing financing (NPF) di industri multifinance. Jika angka NPF terus melonjak tinggi, maka perusahaan otomatis akan lebih memperketat seleksi debitur sesuai kualitas kreditnya.
"Kalau akhirnya menyebabkan kerugian yang terus menerus, suatu saat apakah perusahaan pembiayaan akan stop pembiayaan kepada orang yang mau mengajukan kredit kepada motor dan mobil? Mungkin di-stop nggak, tapi akan menjadi sangat selektif," tandasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
































:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339916/original/010495200_1757135510-20250904AA_Timnas_Indonessia_Vs_China_Taipei-108.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339674/original/047240900_1757081733-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-08.JPG)








:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310777/original/099498800_1754792417-527569707_18517708213000398_2665174359766286643_n.jpg)





