McDonalds Catatkan Kinerja Penjualan Terburuk Sejak Covid

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - McDonalds mencatatkan penurunan penjualan terburuk yang terjadi sejak era Covid-19 di Amerika Serikat (AS). Pada kuartal I-2025, raksasa restoran cepat saji itu mengalami penurunan hingga 3,6%.

Penjualan ini terburuk sejak era Covid saat penjualan waralaba fast food itu merosot 8,7% pada kuartal kedua tahun 2020. Adapun, penurunan kali ini disebabkan oleh cuaca buruk dan tren berhati-hati yang dilakukan oleh para konsumen di AS.

CEO McDonalds Chris Kempczinski juga menyinggung soal keadaan restoran cepat saji di AS secara keseluruhan. Menurutnya penurunan terjadi bersamaan antara restoran dan pendapatan para konsumen penghasilan menengah.

"Tidak seperti beberapa bulan lalu, lalu lintas restoran cepat saji dari konsumen dengan penghasilan menengah turun hampir sama banyaknya, indikasi ini jelas adanya tekanan ekonomi pada lalu lintas yang meluas," kata dia dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (5/5/2025).

Para eksekutif mencatatkan masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah lebih banyak yang mengunjungi McDonalds dibandingkan para pesaingnya. Di sisi lain, masyarakat berpenghasilan tinggi masih banyak yang memilih makan di luar. Namun ini tidak mengimbangi penyusutan dari kelompok pendapatan lain.

Laba per saham yang dilaporkan perusahaan adalah US$2,67 berbanding perkiraan US$2,66. Sementara pendapatan yakni S$5,96 miliar lebih rendah yang diperkirakan mencapai US$6,09 miliar. Laba bersih yang dilaporkan perusahaan mencapai US$1,87 miliar. Jumlahnya menurun dari setahun sebelumnya US$1,93 miliar.

Sementara itu, penjualan McDonalds juga mengalami penurunan di pasar internasional meliputi Australia dan Perancis sebanyak 1%. Keduanya itu mencakup pasar terbesar di internasional dan menyumbang setengah dari pendapatan.


(npb/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Perputaran Uang Lebaran Diproyeksi Turun, Sinyal Ekonomi Lesu?

Next Article BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi di 2025, Konsumsi Masih Lemah!

Read Entire Article
| | | |