Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Dewan Komisioner OJK pengawas pasar modal Inarno Djajadi mengungkapkan penggalangan dana di pasar modal masih mencatatkan kinerja positif.
"Di industri pengelolaan investasi nilai aset kelolaan (AUM) Rp 811,97 triliun per 27 Maret 2025 naik 0,45% secara bulanan (mtd) walau sejak awal tahun (ytd) -3,71%. Reksadana net subscribe Rp 0,92 triliun mtd dan ytd net subscribe Rp 1,35 triliun," jalas Inarno dalam konferensi pers OJK, Jumat (11/4/2025).
Adapun dari sisi penggalangan dana (fund rising) masih dalam tren positif.
"Tercatat penawaran umum Rp 57,68 triliun, dengan Rp 3,24 triliun merupakan fund rising emiten baru," jelas Inarno.
Fund rising security crowd fund (SCF) hingga 26 Maret 2025 telah ada 18 penyelenggara yang mendapatkan izin dengan 785 penerbitan efek dari 503 penerbit.
"Apabila melihat dari pemodal ada 177,717 pemodal. Dana SCF yg dihimpun dan teradministrasi KSEI Rp 1,49 triliun," tambah Inarno.
Sebagai informasi, IHSG tekoreksi -8,04% sejak awal tahun hingga akhir Maret atau sepanjang kuartal pertama 2025.
Adapun nilai kapitalisasi pasar tercatat naik 2,27% menjadi Rp 11.126 triliun secara bulanan, namun sejak awal tahun mengalami kontraksi -9,8%.
Lesunya kinerja IHSG kuartal satu terjadi seiring derasnya aksi jual saham di pasar domestik.
Inarno mengungkapkan aksi jual asing (non residence net sell) mencapai Rp 8,02 pada bulan Maret dan sejak awal tahun atau kuartal-I 2025 asing masih mencatatkan net sel Rp 29,92 triliun.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ratusan Perusahaan Antre Galang Dana di Bursa Efek
Next Article Orang Kecil Main Saham Disebut Judi, OJK Akan Lindungi Investor