Penguatan IHSG Terpangkas, Sesi I Naik 0,17%

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas pada sesi I, Selasa (15/7/2025). Indeks ditutup naik 0,17% ke level 7.109,33, setelah sebelumnya sempat naik 0,5% pada awal perdagangan. 

IHSG bergerak pada rentang 7.079–7.161,84 sepanjang sesi I. Sebanyak 234 saham naik, 381 turun, 353 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 9,5 triliun yang melibatkan 12,63 miliar saham dalam 1,12 juta kali transaksi. 

Mengutip Refinitiv, utilitas menjadi sektor yang naik paling kencang, yakni 7,18%. Hal ini seiring dengan kenaikan saham BREN sebesar 6,51% menjadi 7.775 dan menyumbang 18,18 indeks poin. 

Hal tersebut seiring dengan Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang mencabut perlakukan khusus pada tiga saham Konglomerat Prajogo Pangestu, yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Perubahan perlakukan saham tersebut berlaku di bursa saham Indonesia dan Taiwan pada periode Agustus 2025. Ketiga saham itu nantinya akan dievaluasi sesuai dengan metodologi MSCI Global Investable Market Indexes Methodology (GIMI).

Selain BREN, saham-saham yang juga menopang IHSG adalah DSSA (8,71 indeks poin), BBRI (4,62 indeks poin), CDIA (3,84 indeks poin), dan SSIA (3,03%).

Adapun pasar keuangan hari ini mencermati ketegangan antara Gedung Putih dan bank sentral AS, setelah penasihat ekonomi Kevin Hassett mengatakan pada akhir pekan bahwa Trump mungkin memiliki alasan untuk memecat Ketua The Fed Jerome Powell, dengan alasan pembengkakan biaya akibat renovasi kantor pusat bank sentral.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell meminta Inspektur Jenderal (IG) untuk melakukan peninjauan ulang terhadap anggaran renovasi kantor pusat bank sentral AS yang tengah menjadi bahan perbincangan publik, seiring dengan semakin tajamnya kritik dari pemerintahan Presiden Donald Trump.

Sementara itu, AS akan merilis data inflasi periode Juni 2025 pada Selasa (15/7/2025) waktu AS. Setelah berbulan-bulan mengalami inflasi yang sangat rendah, indeks harga konsumen (IHK), alat pengukur inflasi AS kemungkinan mengalami pertumbuhan harga yang sedikit lebih cepat pada bulan Juni karena perusahaan mulai meneruskan biaya barang impor yang lebih tinggi terkait tarif.

Harga barang dan jasa, tidak termasuk biaya makanan dan energi yang fluktuatif, akan naik 0,3% pada bulan Juni, tertinggi dalam lima bulan, menurut survei Bloomberg terhadap para ekonom. Pada bulan Mei, indeks harga konsumen inti naik tipis 0,1%.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan suku bunga RI pada Rabu (16/7/ 2025). Sebelumnya dalam RDG periode 17-18 Juni 2025, BI memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 4,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,25%.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article IHSG Ditutup Naik 0,66% Hari Ini, Tembus Level 7.200

Read Entire Article
| | | |