Perang Tetangga RI: Kamboja Tembak Roket-Thailand Evakuasi Satu Kota

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi di perbatasan Thailand dan Kamboja mencekam setelah pemerintah Kota Aranyaprathet mengeluarkan perintah evakuasi mendesak bagi seluruh warga pada Minggu (21/12/2024) sore. Langkah ini diambil menyusul laporan adanya serangkaian ledakan besar dan dugaan tembakan senjata berat dari wilayah Kamboja.


Perintah evakuasi tersebut diterbitkan pada pukul 14.10 waktu setempat. Otoritas lokal mendesak warga di kota Aranyaprathet dan daerah sekitarnya untuk segera pindah ke lokasi yang lebih aman.


Bagi warga yang tidak memiliki kendaraan pribadi, pemerintah telah menyediakan armada bantuan di Siam Min Plaza untuk mengangkut para pengungsi ke posko yang telah ditentukan.


Juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Laksamana Muda Surasant Kongsiri, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan mengenai upaya pasukan Kamboja menembakkan roket BM-21 ke arah Aranyaprathet.


"Mengingat wilayah tersebut merupakan zona pemukiman padat penduduk, evakuasi besar-besaran harus segera dilakukan demi menghindari jatuhnya korban jiwa," tuturnya dikutip Bangkok Post.


Saksi mata di lokasi melaporkan terdengar lebih dari sepuluh ledakan keras dalam waktu singkat sesaat sebelum pukul 14.00. Suara dentuman tersebut memicu kepanikan di kalangan penduduk, pemilik toko, hingga pedagang pasar yang langsung melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Para kepala desa juga terpantau terus menyiarkan instruksi evakuasi melalui pengeras suara.


Komando Angkatan Darat Wilayah Pertama Thailand kemudian mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi bahwa pasukan Thailand di bawah Satuan Tugas Burapha sedang melakukan operasi militer terhadap posisi Kamboja yang berada di seberang empat distrik perbatasan, yakni Ta Phraya, Khok Sung, Aranyaprathet, dan Khlong Hat. Warga di keempat distrik tersebut dilarang kembali ke rumah masing-masing dan diminta tetap berada di penampungan resmi hingga situasi dinyatakan stabil oleh pemerintah.


Ketegangan di perbatasan kedua negara ini sebenarnya memiliki akar sejarah yang panjang, terutama terkait sengketa kedaulatan atas wilayah di sekitar Kuil Preah Vihear yang dibangun pada abad ke-11. Meskipun Mahkamah Internasional (ICJ) pada tahun 1962 memutuskan bahwa kuil tersebut milik Kamboja, sengketa mengenai lahan seluas 4,6 kilometer persegi di sekitarnya tetap menjadi titik api konflik.


Ketegangan ini sering kali memuncak menjadi kontak senjata antara militer kedua negara, seperti yang terjadi secara besar-besaran pada periode 2008 hingga 2011 yang menelan korban jiwa dan memaksa puluhan ribu warga sipil mengungsi.

(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |