Persik Jatuh dan Tertimpa Tangga di BRI Liga 1: Terusir dari Kediri di Fase Akhir dan Berharap Hoki Stadion Soeprijadi

5 days ago 16

Bola.com, Kediri - Seperti peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga, episode kelam harus dialami Persik Kediri pada akhir putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025. Saat performa merosot drastis, Macan Putih terpaksa hijrah dari Stadion Brawijaya ke Stadion Soeprijadi Kota Blitar.

Biang keladinya adalah fasilitas kandang di Kota Kediri yang dinilai PT LIB tak layak menggelar lanjutan musim ini. Kendala pertama adalah drainase buruk menyebabkan lapangan becek saat hujan deras.

Masalah kedua yang tak kalah krusial adalah daya listrik yang minim membuat lampu padam ketika permainan sedang berjalan. Dari sisi broadcasting, kurangnya penerangan ini membuat tayangan di layar televisi pun tak enak dinikmati.

Panpel dan manajemen Persik Kediri pun mengambil kebijakan akan menyewa Stadion Soeprijadi untuk menjamu PSM Makassar, Persija Jakarta, dan Borneo FC Samarinda. Sedangkan laga Persik kontra Persebaya tak diizinkan dihelat di Blitar, karena disinyalir rawan terjadi kerusuhan.

Padahal Ketua Panpel Persik, Tri Widodo, telah memutuskan pula semua sisa jatah kandang dilaksanakan tanpa penonton dari pihak tuan rumah dan tim tamu.

"Sebagai perwakilan manajemen, saya pikir Persik pasti mengalami kerugian besar pada akhir musim ini. Selain biaya sewa dan pelaksanaan pertandingan mahal, kami harus rela tak dapat pemasukan dari tiket penonton," katanya.

Berita video pemain Persija Jakarta, yang juga mengoleksi 16 gol, Gustavo Almeida berkomentar soal peta persaingan Top Skor BRI Liga 1 2024/2025 yang didominasi oleh pemain Brasil.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Harus Bekerja Keras untuk Meraih Poin

Meski secara teknis permainan tim bukan ranah Panpel, tapi Widodo juga berharap tim pelatih dan para pemain Persik harus kerja keras meraup poin sebanyak mungkin di partai kandang.

Hingga pekan ke-26, Ze Valente dkk. masih berkutat di urutan duabelas dengan poin 34. Jika empat duel kandang bisa menang, posisi Persik di klasemen akhir sudah aman.

Namun, bila ada dua pertandingan yang dijalani Persik berakhir dengan kekalahan, maka perjuangan pasukan Marcelo Rospide sangat berat berada di atas zona merah degradasi.

"Tensi pertandingan akhir musim sangat ketat. Dari kalkulasi, posisi Persik belum aman. Tim-tim papan bawah juga terus berjuang menghindari ancaman degradasi. Segala kemungkinan masih bisa terjadi bagi semua tim," ujarnya.

Kenangan Buruk di Blitar

Ironisnya, Persik Kediri punya kenangan buruk bermain di Stadion Soeprijadi. Pada Liga 2 2017 silam, Persik yang saat itu dilatih almarhum Bejo Sugiantoro dijegal PSBK Blitar.

Akibatnya, mereka harus berlaga pada babak play-off di Sidoarjo. Sialnya, Persik pun gagal menyelamatkan diri dan harus terdegradasi ke Liga 3 2018.

"Persik memang punya pengalaman kurang baik dengan Stadion Soeprijadi. Semoga kenangan pahit itu tak terulang musim ini. Makanya dengan situasi saat ini, semua elemen tim harus bekerja esktrakeras agar Persik bangkit kembali," tuturnya.

Read Entire Article
| | | |