Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Presiden Prabowo Subianto resmi merilis paket stimulus ekonomi lanjutan hingga akhir tahun. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan salah satu bentuk kebijakan yang diberikan adalah dengan melanjutkan lagi program padat karya tunai (PKT) atau cash for work.
Padat Karya Tunai adalah program pemerintah untuk memberdayakan masyarakat desa, terutama yang miskin dan marginal, melalui kegiatan produktif yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Dengan memberikan upah secara tunai, PKT bertujuan mengurangi kemiskinan dan pengangguran, meningkatkan daya beli masyarakat, serta mendukung penurunan angka stunting, sekaligus memelihara dan membangun infrastruktur desa.
"Program Padat Karya Tunai atau Cash for Work Kemenhub dan KemenPU," ungkap Airlangga di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Selain PKT, ada sejumlah cara lainnya dari pemerintah untuk membuka banyak lapangan pekerjaan. Misalnya program 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) diperkirakan dapat menyerap hingga 681 ribu sampai 1 juta orang. Lalu ada Kampung Nelayan Merah Putih yang ditargetkan dapat menciptakan 200 ribu lapangan kerja.
Lalu ada revitalisasi tambak di Pantura dengan luas lahan hingga 20 ribu hektare yang dapat menyerap tenaga kerja hingga 168 ribu orang. Ada juga program moderinsasi kapal ini yang akan menjangkau 1.000 kapal nelayan yang diperkirakan bisa menciptakan 200 ribu lapangan pekerjaan baru.
"Ada kapal 30 GT, 150 GT dan unitnya untuk Koperasi Merah Putih yang 30 GT 1.000 unit, 150 GT 200 unit, 300 GT 3.170 unit, 600 GT 10 unit, 2.000 GT 2 unit untuk eksisteng BUMN atau Jaladri (Agrinas Jaladri Nusantara)," sebutnya.
Lalu ada program perkebunan rakyat, program penanaman kembali seluas 870 ribu hektare untuk Kementerian Pertanian yang diproyeksikan mampu membuka hingga 1,6 juta lapangan kerja dalam 2 tahun. Komoditasnya ada tebu, kakao, kelapa, kopi, mete dan pala
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Kopdes Merah Putih Akan Dimodali Rp 5 M, Sumbernya Ada dari Dana Desa?